Dipimpin Ritel dan Finansial, Delapan Saham Ini Moncer di Perdagangan
Pekan Kedua di Agustus 2021 disambut para pelaku pasar modal dengan optimis, delapan saham terpantau begitu moncer di perdagangan.
IDXChannel - Pekan Kedua di Agustus 2021 disambut para pelaku pasar modal dengan optimis, delapan saham terpantau begitu moncer di perdagangan. Hal ini menyebabkan sejumlah saham bergerak tinggi usah pembukaan, bahkan tujuh di antaranya sampai terbentur auto rejection atas (ARA).
Pantauan tim IDX Channel di laman Trading View, Senin (9/8/2021), terdapat enam saham yang mengalami batasan 25 persen dan satu terkena ARA sebesar 20 persen. Akibatnya, saham milik ketujuh emiten tersebut tidak dapat diperdagangkan kembali atau mendapatkan penolakan secara otomatis.
Dua emiten tercatat di puncak ARA sebesar 25 persen, yakni PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) dan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA). Hingga pukul 11.18 wib, masing-masing saham berhenti bergerak setelah harganya mencapai 1.450 dan 1.325.
Kemudian PT Panca Global Kapital Tbk (PEGE) mengalami kenaikan sebesar 23,76 persen pada perdagangan hari ini. Saham sudah tidak dapat diperdagangkan di pasar modal setelah menembus level 655.
PT Trimuda Nuansa Citra Tbk juga mengalami nasib serupa, di mana saham berkode TNCA ini sudah tidak dapat melanjutkan perdagangannya di pasar modal usai mencapai angka 985. Saham mengalami kenaikan sebanyak 23,68 persen pada perdagangan hari ini.
Disusul PT Danasupra Erapacific Tbk (DEFI) yang harganya melonjak hiungga 24,55 persen hingga menjelang penutupan sesi I. Saat terpentok oleh ARA, saham sudah bergerak hingga ke level 2.410 siang ini.
Di bawahnya terdapat PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) yang mengalami lonjakan harga sampai 23,52 persen, yang kini berharga 965. Tidak ketinggalan, PT FKS Multi Agro Tbk juga ikut terbentur ARA usai harga sahamnya yang berkode FISH mencapai kenaikan sebanyak 19,85 persen. Kini saham berada di level 8.150.
Dari ketujuh saham tersebut, hanya Berbeda dari sejumlah saham tersebut, hanya PT Bank OKE Indonesia Tbk (DNAR) yang belum membentur ARA dan masih dapat diperdagangkan. DNAR kini mencapai kisaran harga 440 setelah mengalami kenaikan sebanyak 23,16 persen. (TYO)