MARKET NEWS

Direksi Angkat Bicara soal Potensi 'Cuan' AKR Corporindo (AKRA) dari Kenaikan BBM

Aldo Fernando - Riset 06/09/2022 11:12 WIB

Intinya, manajemen masih pede terhadap prospek perseroan sepanjang tahun ini.

Direksi Angkat Bicara soal Potensi 'Cuan' AKR Corporindo (AKRA) dari Kenaikan BBM. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Emiten distributor bio solar dan produk minyak mentah, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), buka suara terkait dampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi terhadap kinerja perusahaan.  Intinya, manajemen masih pede terhadap prospek perseroan sepanjang tahun ini.

Menurut Director & Corporate Secretary AKRA Suresh Vembu, kenaikan harga Pertamax (dengan RON 92) per Sabtu pekan lalu (3/9), membuatnya semakin dekat ke harga keekonomiannya. Pada gilirannya, kata Suresh, hal tersebut akan mempersempit selisih harga dengan SPBU swasta, seperti BP AKR yang menjual produk BBM berdasarkan harga pasar saat ini.

Asal tahu saja, AKRA membentuk perusahaan patungan (joint venture) dengan perusahaan energi Inggris, bp, pada 2017 dengan nama PT Aneka Petroindo Raya yang beroperasi di bawah jenama BP AKR.

BP AKR saat ini menjual sejumlah produk BBM, seperti BP 90/ BP 92/ BP 95 dan BP Diesel.

Sebagai ilustrasi, harga Pertamax saat ini dipatok sebesar Rp14.500/liter, sedangkan BP 92 (RON 92) dihargai sebesar Rp15.420/liter.

“Dan kami berharap penjualan dapat meningkat--volume lebih rendah selama kuartal terakhir karena perbedaan harga yang signifikan. Namun, BP AKR menyumbang sebagian kecil dari penjualan AKRA,” kata Suresh saat dihubungi IDX Channel, Selasa (6/9).

Berbicara soal fokus bisnis AKRA, Suresh menjelaskan, bisnis utama perusahaan adalah business to business ( b-to-b) distribusi bio Solar dan produk minyak bumi lainnya kepada pelanggan industri, seperti perusahaan pertambangan, pembangkit listrik, perkebunan dan pelanggan komersial.

“Produk ini tidak disubsidi dan berdasarkan harga produk internasional sehingga tidak ada perbedaan antara harga Pertamina dengan harga AKR berdasarkan Mean of Platts Singapore,” jelas Suresh.

AKRA melihat, lanjut Suresh, prospek usaha tersebut bagus karena permintaan bio solar di industri pertambangan semakin meningkat seiring dengan naiknya permintaan batubara, nikel dan mineral lainnya di tengah harga yang sedang tinggi saat ini.

Kabar teranyar, AKRA telah ditunjuk kembali selama periode 5 tahun ke depan (2023-2027) sebagai penyalur BBM bersubsidi (bio solar) melalui 130 SPBU--SPBU dan SPBN.

“Kami akan mengikuti harga yang ditetapkan pemerintah untuk Bio solar bersubsidi dan mengumpulkan subsidi dari Kementerian Keuangan menggunakan sistem teknologi informasi inovatif kami,” kata Suresh.

Target Tahun Ini

Soal prospek kinerja, Suresh memaparkan, AKRA akan mampu memenuhi target yang telah ditetapkan sebelumnya pada tahun ini.

“Kami masih percaya AKRA akan dapat memenuhi anggarannya untuk tahun 2022 dan memenuhi panduan (guidance) kami terkait pertumbuhan laba bersih 60% hingga 70% untuk tahun 2022,” jelas Suresh.

Lebih lanjut, Suresh bilang, AKRA berfokus untuk memastikan pelanggan kami menerima bahan baku (bahan kimia dasar) dan energi ( BBM) tepat waktu dan sesuai kebutuhan--kendati ada gangguan dan disrupsi rantai pasokan yang signifikan—“dengan berinvestasi dan meningkatkan platform IT yang memungkinkan [perusahaan] untuk beroperasi secara efisien.”

Selain itu, Suresh melanjutkan, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, yang dikembangkan AKRA bersama PELINDO, di Gresik, Jawa Timur, juga diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap laba AKRA pada tahun 2022 dan tahun-tahun mendatang “dengan penjualan tanah yang meningkat dan minat investor yang besar.”

AKRA juga menyediakan semua fasilitas untuk pabrik peleburan (smelter) tembaga Freeport di JIIPE, termasuk tanah yang disewakan, area laydown, listrik, pembangunan fasilitas pelabuhan khusus, “ yang akan menghasilkan pendapatan berulang (recurring income) yang baik”.

“Kami juga akan berinvestasi dalam distribusi ritel dengan BP dan membuka lebih banyak SPBU BP AKR bekerja sama dengan dealer,” pungkas Suresh.

Dari pasar saham, harga saham AKRA naik 0,42% ke Rp1.200/saham pada Selasa (6/9), pukul 11.03 WIB. Sejak awal tahun (ytd), saham AKRA sudah melonjak 45,99%.

(ADF)

SHARE