Distributor Gas (CGAS) Incar Pendapatan Rp600 Miliar di 2024, Begini Strateginya
PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS) menargetkan pendapatan perseroan di akhir 2024 mencapai Rp600 miliar.
IDXChannel - Emiten distributor gas alam CNG, PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS) menargetkan pendapatan perseroan di akhir 2024 mencapai Rp600 miliar. Angka itu naik 50% hingga 70% dari capaian periode tahun lalu.
Sementara hingga kuartal I-2024, CGAS membukukan peningkatan pendapatan sebesar 35% menjadi Rp130,4 miliar dibandingkan dengan raihan periode yang sama pada 2023 sebesar Rp96,6 miliar.
Laba bersih perseroan juga mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan sebesar 30,4%, dari Rp2,3 miliar pada kuartal I-2023 menjadi Rp3 miliar pada kuartal I-2024.
"Dengan melihat peningkatan signifikan dari total produksi gas alam perseroan dan naiknya permintaan CNG di pasar ritel, perseroan menetapkan target pendapatan sekitar Rp600 miliar pada tahun ini atau meningkat sekitar 50% hingga 70%," kata Direktur Utama CGAS, Andika Purwonugroho dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (30/5/2024).
Untuk mencapai target tersebut, perseroan gencar melakukan ekspansi. Per April 2024, CGAS mengoperasikan empat stasiun CNG dan lima depo CNG yang tersebar di Jawa dan Sumatera, secara kolektif mampu menghasilkan 10,5 MMSCFD.
Sementara pada tahun ini, perseroan tengah dalam proses mendirikan dua stasiun CNG baru, yang berlokasi di Grobogan dan Majalengka, yang dijadwalkan akan memulai operasi masing-masing pada kuartal III dan IV-2024.
Dengan adanya stasiun CNG tambahan ini, perseroan memproyeksikan pencapaian kapasitas produksi sebesar 13,0 MMSCF pada akhir 2024
Selain itu, dalam kerja sama dengan Greenfir dan PT GT Ladang Teknik, perseroan menggunakan dana dari penawaran saham perdana (IPO) untuk memasuki sektor LNG.
Dengan menggandeng perusahaan asal China yang telah berpengalaman dalam industri LNG, yakni PT Greenfir dan PT GT Ladang Teknik, CGAS akan mendirikan stasiun LNG di Pakis, Karawang, yang terletak di Jawa Barat.
Stasiun LNG tersebut nantinya akan memiliki kapasitas produksi sekitar 1,5 MMSCFD dan dijadwalkan akan memulai operasi pada 2025.
“Melalui ekspansi ini, perusahaan memproyeksikan dapat menghasilkan pendapatan sebesar USD8,7 juta dalam tahun pertama beroperasi,” imbuh Andika.
(FAY)