MARKET NEWS

DIVA Siap IPO, Tetapkan Harga Rp2.950 Per Saham

Fahmi Abidin 21/11/2018 18:45 WIB

PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) akan melangsungkan initial public offering (IPO) dengan menetapkan harga Rp2.950 per saham.

DIVA Siap IPO, Tetapkan Harga Rp2.950 Per Saham. (Foto: Shutterstock)

IDXChannel - PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) akan melangsungkan penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO) pada 27 November mendatang. DIVA tercatat melepas 214.285.700 saham ke publik dengan harga penawaran sebesar Rp2.950 per saham.

Namun dalam proses penawaran saham, DIVA mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 5,6 kali. “Kita sudah oversubscribed 6 kali, kalau exactly-nya itu 5,6 kali,” kata Direktur PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk Stanley Tjiandra, di sela acara penawaran umum perdana saham DIVA, di Jakarta, Rabu (21/11).

Sementara itu, Direktur Utama PT Kresna Sekuritas Tbk (KREN) Octavianus Budiyanto selaku penjamin pelaksana emisi efek menyebutkan bahwa saat ini minat investor mengalami pergeseran dari yang tadinya ke perusahaan oil and gas menjadi ke perusahaan berbasis teknologi digital.

“Oleh karenanya, hal itu menjadi wajar ketika DIVA mendapat respon yang baik dari para Investor yang ingin memiliki sahamnya,” sebut Budiyanto.

Sekadar informasi saja, PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) berencana mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 27 November 2018 dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 214.285.700 lembar saham baru atau setara dengan 30% dari modal disetor Perseroan dengan harga penawaran sebesar Rp 2.950 per saham. Dengan demikian, perusahaan akan mengantongi dana segar senilai Rp 632,14 miliar.

Diungkapkan Stanley, bahwa dana hasil IPO, sebesar 55% akan digunakan untuk peningkatan modal kerja, lalu 40% untuk investasi bidang teknologi informasi dan terakhir sebanyak 5% untuk pengembangan Sumber Daya Manusia.

Sebagai perusahan digital business converter and accelerator, DIVA bertujuan memodernisasi 56,6 juta pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) yang saat ini beroperasidi Indonesia, lalu memberdayakan mereka dengan teknologi dan berbagai produk inovatif dan menyelaraskanstrategi mereka dengan visi Perseroan yang menempatkan UKM sebagai "pusat kekuatan" ekonomi digital Indonesia. (*)

SHARE