Dolar Makin Perkasa, Harga Minyak Mentah Tergelincir 

Minyak mentah berjangka Brent koreksi 0,1% di USD86,77 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) AS turun 0,2% menjadi USD81,08 per barel.

IDXChannel - Harga minyak mentah dunia melemah di awal perdagangan Jumat (2/11/2022). Hal ini menyusul lonjakan nilai dolar Amerika Serikat yang berimbas terhadap permintaan. 

Namun demikian, penurunan masih terbatas menyusul sentimen pelonggaran pembatasan Covid-19 di sejumlah wilayah China.

Data perdagangan hingga pukul 09:18 WIB menunjukkan minyak mentah berjangka Brent koreksi 0,1% di USD86,77 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) AS turun 0,2% menjadi USD81,08 per barel.

Nilai dolar AS pagi ini naik lebih tinggi setelah sempat terpuruk dalam beberapa bulan terakhir, dipicu katalis positif indeks belanja konsumen AS yang meningkat cukup solid di Oktober.

Kurs dolar yang tinggi membuat kedua tolok ukur minyak menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga berimbas terhadap permintaan.

Kendati dolar di atas awan, namun pelonggaran pembatasan virus corona di China dapat menjadi sentimen pendongkrak harga. Diketahui, kota Guangzhou dan Chongqing mengumumkan pelonggaran pembatasan Covid-19 pada hari Rabu (30/11).

Dari dataran Eropa, pemerintah Uni Eropa untuk sementara waktu telah menyetujui batas harga USD60 per barel terhadap pasokan Rusia sebagai bagian dari sanksi atas agresi militer di Ukraina, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (2/11/2022).

Otoritas UE menegaskan bahwa semua anggota mereka harus menuruti perjanjian tersebut paling lambat Jumat ini (2/12/2022).

(DES)