MARKET NEWS

Dorong Ekspansi, Krakatau Steel Akan Akuisisi Pabrik Baja Lokal di 2019

Fahmi Abidin 26/11/2018 18:45 WIB

Guna perkuat pasokan bahan baku serta memangkas ketergantungan impor, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) berencana mengakuisisi pabrik baja lokal di 2019.

Dorong Ekspansi, Krakatau Steel Akan Akuisisi Pabrik Baja Lokal di 2019. (Foto: Dok Krakatau Steel)

IDXChannel – Guna memperkuat pasokan bahan baku serta memangkas ketergantungan impor, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) berencana mengakuisisi pabrik baja lokal sebagai bagian dari ekspansi perseroan di 2019.

Dikatakan Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim, perseroan telah menyiapkan sejumlah rencana tahun depan. Salah satunya dengan melakukan akuisisi pabrik baja lokal namun terlebih dulu menyehatkan keuangan perusahaan untuk meningkatkan kepercayaan investor hingga perbankan.

“Kami mau ambil pabrik baja yang sudah agak collapse,” katanya seperti dikutip Okezone di Jakarta, Senin (26/11).

Melalui aksi korporasi tersebut, kata Silmy, diharapkan mampu menambah kapasitas produksi perseroan sebanyak 1 juta ton. Namun, pihaknya belum membeberkan jumlah perusahaan dan dana yang akan dikucurkan.

Di sisi lain, Silmy mengatakan bahwa optimistis dapat membukukan keuntungan di 2018. Langkah yang ditempuh salah satunya dengan menggenjot penjualan. Pada Oktober 2018, pihaknya mengklaim pertumbuhan penjualan mencapai 30% secara tahunan. Selain itu, tren harga baja menurutnya tercatat mengalami perbaikan.

Pada kuartal tiga, perseroan mengantongi pendapatan USD1,27 miliar. Pencapaian itu naik 22,71% dari USD1,03 miliar pada kuartal III/2017. Perseroan menyebutkan, kenaikan pendapatan bersih ditopang oleh kenaikan harga baja. Selain itu, perseroan juga mencatatkan pertumbuhan penjualan.

Berdasarkan laporan kuartal tiga 2018, volume penjualan KRAS naik 14,21% secara tahunan menjadi 1,59 juta ton. Sementara kontribusi kenaikan tersebut yakni berkat penjualan baja lembaran panas yang naik 26,60% menjadi 913.619 ton dan produk baja batangan 12,92% 216.378 ton.

Adapun, puncak kenaikan hargahot rolled coil (HRC) terjadi pada awal Juni 2018 mencapai USD740 per ton. Hingga September 2018, rerata harga jual HRC naik 11,85% menjadi USD656 per ton dari USD586 per ton pada periode yang sama tahun lalu.

Dengan demikian, KRAS menekan kerugian 51,18% secara tahunan pada kuartal III/2018. Jumlah rugi bersih yang dibukukan turun dari USD75,05 juta pada kuartal III/2017 menjadi USD37,78 juta pada kuartal III/2018. (*)

SHARE