DPR RI Buka Suara soal Himbara Kompak Lakukan Buyback Saham
Rencana aksi pembelian kembali saham (buyback) yang dilakukan perbankan Himbara dinilai sebagai langkah positif untuk memperkuat kepercayaan publik.
IDXChannel — Rencana aksi pembelian kembali saham (buyback) yang dilakukan perbankan Himbara dinilai sebagai langkah positif untuk menjaga kredibilitas dan memperkuat kepercayaan publik terhadap sektor keuangan nasional.
Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menilai, sebagai kelompok bank milik negara dengan kapitalisasi pasar besar, Himbara memiliki tanggung jawab strategis untuk menjaga persepsi pasar terhadap stabilitas ekonomi dan kepercayaan terhadap pemerintah.
Sebab, kata dia, pasar melihat pemegang saham mayoritas adalah negara. Maka, setiap dinamika program penugasan pemerintah berpotensi memengaruhi sentimen terhadap kinerja bank.
"Langkah buyback diharapkan mampu membuat pemegang saham publik lebih percaya diri, sekaligus memperkuat keyakinan terhadap arah kebijakan pemerintah," ujarnya di Jakarta, Selasa (18/11/2025).
Menurutnya, aksi buyback tidak hanya berdampak pada stabilitas harga saham, tetapi juga mengirimkan sinyal positif bahwa manajemen bank-bank Himbara memiliki keyakinan kuat terhadap fundamental dan prospek bisnis mereka.
Dengan demikian, langkah tersebut menjadi bagian dari strategi memperkuat kredibilitas korporasi di tengah gejolak pasar.
Misbakhun menegaskan, peran Himbara dalam sistem ekonomi nasional sangat vital. Selain menyalurkan pembiayaan dan memperluas akses keuangan bagi masyarakat, bank-bank tersebut juga menjadi ujung tombak dalam menjalankan berbagai program strategis pemerintah.
“Bank Himbara adalah tangan kanan negara dalam mendorong perekonomian dan merealisasikan amanat konstitusi untuk kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Oleh karena itu, Misbakhun memandang langkah buyback yang diambil perbankan BUMN sebagai tindakan yang wajar dan patut diapresiasi.
“Ketika bank Himbara melakukan buyback sebagai respons terhadap tekanan harga saham, itu menunjukkan komitmen menjaga stabilitas pasar dan kepercayaan publik. Saya mengapresiasi berbagai aksi korporasi yang berdampak positif, terutama yang bisa mengembalikan keyakinan investor terhadap prospek ekonomi nasional,” ujar dia.
Sebagai informasi, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI (BBRI) mengumumkan rencana melakukan pembelian kembali saham (buyback) masing-masing senilai Rp1,17 triliun dan Rp3 triliun.
Kemudian, PT Bank Negara Indonesia (BBNI) juga telah menyetujui rencana buyback saham hingga Rp1,5 triliun dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 26 Maret 2025.
(Dhera Arizona)