MARKET NEWS

Drama Kripto Berlanjut, Bank Silvergate Umumkan Kolaps dan Ajukan Likuidasi

Maulina Ulfa - Riset 09/03/2023 15:44 WIB

Salah satu bank kripto terbesar Amerika Serikat (AS) Silvergate Capital (SI) dikabarkan akan menghentikan operasi dan melikuidasi banknya.

Drama Kripto Berlanjut, Bank Silvergate Umumkan Kolaps dan Ajukan Likuidasi. (Foto: Tipranks)

IDXChannel - Salah satu bank kripto terbesar Amerika Serikat (AS) Silvergate Capital (SI) dikabarkan akan menghentikan operasi dan melikuidasi banknya. Langkah ini dilakukan setelah jatuhnya pasar kripto di tahun lalu yang menyebabkan miliaran nasabah meninggalkan bank dalam beberapa bulan terakhir.

"Mengingat perkembangan industri dan peraturan baru-baru ini, Silvergate percaya bahwa penghentian operasi Bank secara tertib dan likuidasi sukarela Bank adalah jalan terbaik ke depan," kata bank asal La Jolla, California, AS, tersebut dalam keterangan resmi.

"Rencana penutupan dan likuidasi Bank mencakup pelunasan semua simpanan. Perusahaan juga mempertimbangkan cara terbaik untuk menyelesaikan klaim dan mempertahankan nilai sisa asetnya, termasuk teknologi eksklusif dan aset pajaknya," kata Silvergate.

Mengutip Yahoo Finance, saham Silvergate yang juga listing di bursa New York (NYSE) langsung anjlok lebih dari 42% setelah jam perdagangan. Setelah IPO, saham Silvergate dibuka dengan harga USD150 per saham di hari pertama perdagangan tahun lalu. (Lihat grafik di bawah ini.)

 

Lanjutan Kejatuhan Kripto di 2023

Sebagai informasi, bursa kripto FTX mengalami kolaps pada awal November 2022 menyusul laporan oleh CoinDesk yang menyoroti potensi masalah leverage dan solvabilitas yang melibatkan firma perdagangan yang berafiliasi dengan FTX, Alameda Research.

Runtuhnya FTX mengguncang pasar kripto yang bergejolak, dan kehilangan miliaran dolar pada saat itu, jatuh di bawah valuasi USD1 triliun.

Bursa FTX juga menghadapi krisis likuiditas dan mencari dana talangan, di mana bursa pesaingnya, Binance, mempertimbangkan untuk membeli sebagian dari perusahaan namun akhirnya batal.

Menghadapi kondisi tersebut, CEO FTX, Sam Bankman-Fried terpaksa harus berhadapan dengan hukum.

Adapun Silvergate dilaporkan membukukan kerugian hampir satu miliar dolar dan mengalami penurunan total simpanan dari pelanggan aset digital menjadi USD3,8 miliar dari sebelumnya sebesar USD11,9 miliar hingga kuartal keempat tahun lalu.

Tepat seminggu yang lalu perusahaan mengajukan pemberitahuan akan menunda pengajuan laporan tahunannya dengan alasan tantangan bisnis dan peraturan.

Mengikuti pemberitahuan minggu lalu, perusahaan terkait kripto yang menggunakan bank tersebut seperti Coinbase, Paxos, Galaxy Digital, dan lainnya berupaya menarik dana mereka di Silvergate dan mempercepat penarikan uang lebih lanjut.

Perusahaan menangguhkan Silvergate Exchange Network (SEN) pada Jumat sore. Bersama dengan platform Signet Bank Signature, SEN adalah salah satu dari dua platform yang menawarkan akses perbankan AS kepada perusahaan kripto di luar jam perbankan reguler.

Silvergate Bank, diatur oleh The Federal Reserve dan negara bagian California. Perusahaan induknya, Silvergate Capital, juga diatur oleh The Fed.

Sehubungan dengan langkah likuidasi, Silvergate telah menyewa Centerview Partners LLC untuk bertindak sebagai penasihat keuangannya, Cravath, Swaine & Moore LLP sebagai penasihat hukum dan Strategic Risk Associates untuk memberikan bantuan manajemen dalam masa transisi.

Silvergate menjadi bank regional pada tahun 1996, tetapi pada 2014, sang CEO, Alan Lane memilih untuk merubah haluan bisnis dengan mulai melayani klien kripto seperti Genesis yang saat ini bangkrut.

Perusahaan memberikan akses perbankan kepadai banyak startup kripto. Penawaran tersebut berkembang menjadi SEN, di mana deposan kripto yang beroperasi 24/7 dapat melakukan transfer dan pinjaman dolar AS di luar jam perbankan tradisional.

Silvergate memegang sebanyak USD1,8 miliar total simpanan dan USD2 miliar aset pada akhir kuartal keempat 2018. Pada puncak pasar kripto 2021, total simpanan dan asetnya telah meningkat masing-masing menjadi USD14,3 miliar dan USD16 miliar.

Menyusul kebangkrutan FTX, total simpanan dan aset Silvergate turun menjadi USD6,2 miliar dan USD11,3 miliar pada akhir kuartal keempat tahun lalu.

Dengan penurunan simpanan itu, modal Silvergate relatif terhadap asetnya menyusut hingga setengahnya. Rasio leverage ini turun dari 10,7% pada kuartal ketiga menjadi 5,3%. Kondisi ini memposisikan status bank ke level tingkat perhatian khusus oleh regulator.

Likuidasi Silvergate menimbulkan pertanyaan lebih lanjut tentang posisi bank-bank AS selama ini. Apakah perbankan di AS akan menghindar dari industri aset digital dan membatasi akses untuk perusahaan kripto atau tidak. Menarik untuk ditunggu. (ADF)

SHARE