IDXChannel - Sebuah laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa peretas asal Korea Utara (Korut) mencuri asset vitual senilai USD630 juta pada 2022. Angka tersebut lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya.
Serangan sebagian besar dilakukan kelompok peretas yang dikendalikan oleh badan intelijen Korut. Beberapa tim peretas Korut antara lain Kimsuky, Grup Lazarus dan Andariel.
“Aktor-aktor ini secara ilegal terus mencari korban untuk menghasilkan pendapatan,” kata laporan PBB tersebut, seperti dilansir Reuters pada Selaa (7/2/2023).
“Mereka juga mencuri informasi berharga yang bisa digunakan Korut termasuk untuk program senjatanya,” lanjut laporan tersebut.
Laporan tersebut mengatakan peretas Korut mengincar karyawan di organisasi penting di berbagai negara. Mereka mengirimkan tautan dengan muatan berbahaya kepada para korban.
“Kontak awal dengan individu dilakukan melalui LinkedIn, dan begitu tingkat kepercayaan dengan target tercapai, muatan berbahaya dikirimkan melalui komunikasi lanjutan melalui WhatsApp,” tambah laporan itu.
Korut dituduh melakukan kejahatan siber untuk mendanai program nuklir dan misilnya. Meskipun demikian, pihak Korut selalu membantah itu
Para diplomat mengatakan kepada Reuters bahwa laporan tersebut, akan dirilis ke publik pada Februari atau awal Maret.
(WHY)