“Kontak awal dengan individu dilakukan melalui LinkedIn, dan begitu tingkat kepercayaan dengan target tercapai, muatan berbahaya dikirimkan melalui komunikasi lanjutan melalui WhatsApp,” tambah laporan itu.
Baca Juga:
Korut dituduh melakukan kejahatan siber untuk mendanai program nuklir dan misilnya. Meskipun demikian, pihak Korut selalu membantah itu
Para diplomat mengatakan kepada Reuters bahwa laporan tersebut, akan dirilis ke publik pada Februari atau awal Maret.
(WHY)