MARKET NEWS

Duet TLKM-ASII Kerek IHSG Balik Arah ke Zona Hijau

Melati Kristina - Riset 23/06/2022 17:01 WIB

Dua saham big caps, ASII dan TLKM, turut mengerek IHSG balik arah menuju zona hijau seiring pengumuman Bank Indonesia (BI) yang tetap menahan suku bunga.

Duet TLKM-ASII Kerek IHSG Balik Arah ke Zona Hijau. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Harga saham big cap, PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau TLKM melesat pada Kamis (23/6) semenjak sesi II dibuka. Kedua saham ini turut mengerek IHSG balik arah menuju zona hijau seiring Bank Indonesia (BI) kembali menahan suku bunga.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, saham TLKM memerah pada pukul 10.55 berada di angka Rp4.030/saham. Sementara harga tersebut perlahan naik hingga Rp4.080/saham pada penutupan sesi I.

Setelah sesi kedua dibuka, saham ini turut naik menjadi Rp4.100/saham, bahkan terus melesat hingga Rp4.130/saham pada pukul 14.10 WIB. Saham emiten ini ditutup di angka Rp4.160 pada sore ini.

Selain TLKM, ASII juga mencatatkan perubahan saham dari merah ke zona hijau di hari ini. Per Kamis (23/6) pada sesi I, saham emiten ini berada di harga Rp6.750/saham.

Sementara pada pukul 10.55, saham ini naik tipis menjadi Rp6.755/saham. Sempat kembali memerah ketika sesi II dibuka di angka Rp6.750/saham, ASII kembali menguat di angka Rp6.800 di pukul 13.50.

Harga saham ASII kemudian melesat hingga Rp6.850/saham pada 14.25 WIB. Terakhir, harga saham ASII terus naik mencapai Rp6.875 pada penutupan perdagangan.

Kenaikan kedua saham tersebut sedikit banyak ikut mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini karena keduanya memiliki kapitalisasi pasar yang besar.

Kapitalisasi pasar TLKM mencapai Rp412,10 triliun, yakni terbesar ke-4 di bursa Tanah Air. Sementara kapitalisasi pasar ASII sebesar Rp278,32 triliun. ASII menduduki posisi ke 6 emiten dengan kapitalisasi terbesar di Indonesia.

Selain dua saham tersebut, tiga emiten lain juga mengalami kenaikan meski hanya sedikit. Adapun emiten tersebut adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), serta PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP).

Tercatat saham BBCA menguat 0,32 persen pada Kamis (23/06). Pada sesi I, harga saham ini sempat merosot di harga Rp7.450/saham pada pukul 10.35 WIB. Namun saham emiten ini perlahan naik pada sesi II menjadi Rp7.575/saham. Sementara harga saham BBCA ditutup di harga Rp7.525/saham.

Informasi saja, BBCA merupakan emiten dengan kapitalisasi terbesar di bursa Tanah Air. Adapun kapitalisasi pasar emiten perbankan ini mencapai Rp927,64 triliun.

Sedangkan baik UNVR maupun HMSP juga mengalami kenaikan di hari ini seiring menguatnya IHSG pada siang ini. Adapun harga saham kedua emiten ini masing-masing ditutup menguat sebesar 1,43 persen dan 0,51 persen.

Pada perdagangan hari ini, Kamis (23/6), IHSG berbalik arah sekitar setengah jam sebelum penutupan perdagangan di tengah respons positif investor terhadap keputusan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga acuannya di level 3,50 persen. Level tersebut menjadi rekor terendah sepanjang sejarah Indonesia.

Berdasarkan Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 22-23 Juni, BI memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,50%, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75%, dan suku bunga Lending Facility  sebesar 4,25%.

Dilansir dari BEI, pukul 14.27 WIB, IHSG naik ke posisi 7.001,47, setelah seharian memerah. Sebelum pengumuman BI, IHSG masih melemah di level 6.977 pada pukul 14.15 WIB.

Akhirnya, IHSG ditutup naik 0,20% ke 6.998,27 pada pukul 15.00 WIB.

Meski demikian, penguatan IHSG di siang ini masih diwarnai oleh aksi jual oleh investor asing, melanjutkan tren lego asing semenjak 4 hari lalu.

Sementara nilai jual bersih asing (net foreign sell) pada Kamis (23/6) mencapai minus Rp311,45 miliar di pasar reguler.

Adapun, pada hari ini, saham yang naik sebanyak 185, turun sejumlah 332, sementara yang bergerak stagnan mencapai 166 saham. (ADF)

Periset: Melati Kristina

SHARE