Dunia Gelap Gulita, Harga Emas Diramal Susah Nanjak
Waduh, harga emas dunia diramal memiliki masa depan suram karena pengetatan kebijakan The Fed dalam memerangi inflasi.
IDXChannel - Emas memangkas kenaikan awal karena investor menilai peningkatan risiko resesi global karena pengetatan kebijakan Federal Reserve. Harga emas bahkan dipandang bukan lagi sebagai safe haven atau investasi paling aman.
Mengutip Bloomberg, Rabu (19/10/2022), harga emas di pasar spot naik 0,1% menjadi USD1.651,88 per ounce setelah sebelumnya sempat naik 0,7%. Bullion untuk pengiriman Desember turun 0,5% menjadi USD1.655,80 per ounce di Comex.
Sementara Indeks Spot Dolar Bloomberg turun 0,1%. Harga perak dan paladium naik lebih tinggi, sedangkan harga platinum tergelincir.
Bullion telah bergerak liar tahun ini, jatuh hampir 20% sejak puncak Maret karena The Fed secara agresif memperketat kebijakan moneter, mendorong investor untuk mencari perlindungan aset dalam dolar AS.
Emas biasanya memiliki korelasi negatif dengan dolar AS dan suku bunga, karena tertekan greenback yang lebih kuat.
Data baru AS pada hari Selasa (18/10) menunjukkan, pertumbuhan yang kuat di bidang manufaktur karena ditopang investasi bisnis yang solid dan permintaan untuk barang-barang konsumen. Imbal hasil obligasi dan dolar AS menutup kerugian awal, menjaga harga emas tetap terkendali.
"Jangan melihat emas sebagai tempat yang aman," kata Ahli Strategi Komoditas TD Securities yang dipimpin oleh Bart Melek.
"Harga emas tidak mungkin naik dengan prospek pertumbuhan yang memburuk sampai The Fed membuat kemajuan dalam perang melawan inflasi," katanya.
Harga emas batangan yang melemah juga membebani saham pertambangan emas dan dana yang diperdagangkan di bursa.
(FAY)