Dunia Masih Bergulat Menyeimbangkan Suku Bunga, Rupiah Melemah 45 Poin
Langkah penyeimbangan suku bunga yang dilakukan sejumlah negara turut melemahkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
IDXChannel - Langkah penyeimbangan suku bunga yang dilakukan sejumlah negara turut melemahkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Mata uang Garuda ini melemah 45 poin, menambah penurunan hari sebelumnya sebanyak 50 poin dari Rp14.358 ke Rp14.313.
Pengamat rupiah, Ibrahim Assuaibi mengatakan, indeks dolar AS menguat terhadap rupiah didasari sehari sebelumnya investor mencerna keputusan kebijakan terbaru dari Federal Reserve AS yang "sabar" akan memulai pengurangan aset mulai bulan ini dan penyataan BOE malam ini.
"Pasar memperkirakan kenaikan suku bunga dari BoE, dan laju kenaikan yang stabil pada tahun 2022, tetapi ekonom yang disurvei oleh Reuters mengatakan itu terlalu dekat untuk disebut, karena Inggris, seperti sebagian besar dunia bergulat dengan menyeimbangkan kenaikan suku bunga untuk memerangi inflasi dengan kekhawatiran tentang prospek pertumbuhan. Risalah rapat Komite Kebijakan Moneter BoE akan dirilis pada pukul 12.00 GMT," ujar Ibrahim dalam risetnya, Kamis (4/11/2021).
Menurut Ibrahim, hal lain yang mempengaruhi adalah semalam The Fed mengumumkan pemotongan bulanan USD15 miliar menjadi USD120 miliar dalam pembelian bulanan Treasuries dan sekuritas yang didukung hipotek, tetapi ketua Jerome Powell mengatakan bank sentral AS akan "bersabar" dalam memutuskan kapan akan menaikkan suku bunga acuan semalam dari dekat tingkat nol. "Powell mencapai batas tunda," kata analis di Bank of America, dalam ringkasan pertemuan The Fed mereka.
Juga, dalam radar investor dalam laporan pekerjaan AS terbaru, termasuk penggajian non-pertanian, yang akan dirilis pada hari Jumat.
Di Asia Pasifik, data yang dirilis pada hari sebelumnya menunjukkan bahwa indeks manajer pembelian jasa Jepang adalah 50,7 pada bulan Oktober. Ini adalah pertumbuhan pertama dalam aktivitas sektor jasa dalam 21 bulan, dengan penurunan jumlah kasus COVID-19 yang meningkatkan sentimen dan permintaan konsumen
Sementara dari dalam negeri, guna untuk menanggulangi lonjakan Covid-19 gelombang ke-3 di bulan Desember 2021 maka pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memproyeksikan 231,6 juta atau 87 persen warga tak bepergian untuk melakukan perjalanan antar kota saat Natal 2021 dan tahun baru 2022. Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemenhub.
Ada beberapa alasan warga tak bepergian pada saat Natal dan tahun baru. Beberapa alasan itu, antara lain perkiraan gelombang ketiga covid-19 pada akhir tahun, menurunnya pendapatan beberapa kelompok masyarakat karena pandemi, dan dicabutnya cuti bersama pada 24 Desember 2021 sehingga libur Natal menjadi pendek.
Dengan demikian untuk perdagangan besok, Jumat (5/11/2021) mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.340-14.390. (TYO)