Duo Astra hingga GOTO Dilego Asing Sepekan, Ada Apa?
Investor mencatatkan penjualan bersih (net sell) di sejumlah saham emiten berkapitalisasi pasar besar (big cap) selama pekan lalu.
IDXChannel – Investor asing mencatatkan penjualan bersih (net sell) di sejumlah saham emiten berkapitalisasi pasar besar (big cap) selama pekan lalu, kendati secara umum membukukan pembelian bersih (net buy).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG terapresiasi 0,52 persen ke 6.895,44 dalam pekan lalu. Investor asing mencatatkan net buy Rp483,40 miliar di pasar reguler.
Saham emiten bank Grup Djarum PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi yang paling banyak dilego asing, dengan catatan net sell Rp276,1 miliar di pasar reguler selama sepekan. Namun, harga saham BBCA masih berhasil menguat 0,27 persen ke Rp9.275 per saham.
Di posisi kedua, saham emiten e-commerce PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengalami net sell Rp257,0 miliar. Saham GOTO turun tajam 8,70 persen ke Rp84 per saham, mendekati level terendah (all time low/ATL) di Rp81 per saham yang disentuh pada 26 Desember 2022.
Selama pekan lalu, GOTO tidak pernah ditutup menguat, yakni 4 kali memerah dan sekali stagnan.
Investor asing keluar dari GOTO usai saham ini sempat menguat 6,59 persen pada 15 Agustus 2023, mengantisipasi rilis keuangan perusahaan per semester I-2023.
GOTO membukukan rugi bersih Rp7,21 triliun selama semester I-2023. Angka ini menyusut dari rugi bersih Rp14,2 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Menurut data yang diterima IDXChannel, penurunan rugi bersih perusahaan terjadi seiring kenaikan pendapatan bersih menjadi Rp6,9 triliun, naik 102 persen secara tahunan (year on year/YoY) dari semester I-2022 yang sebesar Rp3,4 triliun.
Beban operasional perusahaan juga berhasil ditekan atau turun 32,3 persen (YoY) dari Rp19,2 triliun pada semester I-2022 menjadi Rp13,0 triliun pada periode yang sama tahun ini. GOTO juga terlihat berhasil menekan beban gaji dan imbalan karyawan sebesar 3,4 persen YOY menjadi Rp2,9 triliun.
Selain itu, beban iklan dan pemasaran juga turun signifikan 50,1 persen menjadi Rp1,1 triliun selama 6 bulan pertama tahun ini. GOTO juga memangkas insentif kepada pelanggan, yakni menjadi Rp4,9 triliun atau berkurang 32,8 persen secara tahunan.
Selain BBCA dan GOTO, saham emiten alat berat dan tambang batu bara Grup Astra PT United Tractors Tbk (UNTR) mencatatkan net sell Rp147,3 miliar dan harga sahamnya pun turun 2,80 persen.
Induk UNTR, PT Astra International Tbk (ASII) juga mengalami aliran dana keluar asing bersih Rp46,2 miliar. Saham ASII melemah 1,15 persen dalam sepekan.
Kemudian, saham emiten tambang nikel PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang mencatatkan net sell Rp122,3 miliar di pasar reguler selama seminggu. Saham INCO merosot 2,06 persen di periode itu. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.