MARKET NEWS

Efek Kejut Data Tenaga Kerja AS, IHSG Sesi I Terpeleset 0,40 Persen

Fiki Ariyanti 07/07/2023 13:05 WIB

IHSG ditutup tergelincir 0,40% ke level 6.730,40 pada sesi I hari ini (7/7) sejalan dengan penutupan bursa AS yang melemah akibat rilis data tenaga kerja AS.

Efek Kejut Data Tenaga Kerja AS, IHSG Sesi I Terpeleset 0,40 Persen (Foto MNC Media)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG ditutup tergelincir 0,40% ke level 6.730,40 pada sesi I hari ini (7/7) sejalan dengan penutupan bursa AS semalam yang ditutup melemah dan disebabkan oleh rilisnya data ketenagakerjaan AS.

Secara mengejutkan private sector menciptakan 497 ribu pekerjaan pada Juni 2023, terbesar sejak Februari 2022 dan jauh di atas ekspektasi yakni 228 ribu. 

"Hal ini bertranslasi langsung dengan keadaan pangsa ketenagakerjaan AS yang membaik, membuat The Fed berinisiasi untuk lebih bersikap hawkish dan masih ada ruang kenaikan terkait kebijakan moneternya," tulis riset Panin Sekuritas, Jumat (7/7/2023). 

Sementara itu, pelaku pasar juga sedang mencerna risalah hasil pertemuan FOMC pada Juni yang menunjukkan sebagian pejabat The Fed akan mendukung lebih banyak pengetatan ke depan.

Pelemahan IHSG juga seiring mayoritas Bursa Asia yang ditutup melemah pada sesi I. Indeks Nikkei koreksi 0,44%, Hangseng anjlok 1,03%, Shanghai melemah 0,36%. 

"Pelemahan bursa Asia ini sejalan juga dengan pelemahan pasar AS, disebabkan oleh data pekerjaan AS yang kuat memperkuat ekspektasi investor bahwa The Fed akan menaikkan suku bunganya lebih lanjut pada bulan Juli," dari catatan riset tersebut.

"Investor juga mengawasi update terkini terkait kontrol ekspor China pada logam semikonduktor serta kunjungan Menteri Keuangan AS Janet Yellen ke Beijing untuk bertemu dengan pejabat tinggi China," jelasnya. 

Sementara indeks sektoral ditutup melemah keseluruhan pada siang ini. Pelemahan terbesar dipimpin oleh sektor energi sebesar 0,80%, diikuti sektor industri terperosok 0,67%. 

"Pelemahan sektor energi disebabkan oleh penurunan mayoritas harga komoditas, seperti batu bara yang jatuh 3,56% yang disebabkan oleh permintaan dari China yang belum meningkat dan sebagian area di wilayah barat daya China sedang diguyur hujan hingga banjir," kata riset tersebut.

Sementara itu, penurunan sektor industri didorong oleh kenaikan HGBT yang dinaikkan dari sebelumnya USD6 per mmbtu menjadi lebih tinggi atau maksimal USD7 per mmbtu, hal ini dapat membebankan cost structure dari emiten industri yang menggunakan gas sebagai bahan bakar utamanya.

Nilai transaksi perdagangan sepanjang sesi I mencapai Rp4,7 triliun turun dibandingkan dengan hari kemarin yang sebesar Rp5,1 triliun. Dari nilai transaksi pada sesi I didominasi oleh transaksi saham sektor industri, energi serta perbankan besar.

Berikut saham pilihan dari Panin Sekuritas:

WIFI, Closing Rp200, 3.63%, tertinggi, Rp206, +CFIN, pilihan saham-saham dengan frekuensi perdagangan tertinggi untuk scalping (trading cepat). Trading Beli.

(FAY)

SHARE