MARKET NEWS

Ekonomi Global Melemah, Reksa Dana Dinilai Mampu Diversifikasi Risiko Investasi

Iqbal Dwi Purnama 06/11/2023 21:19 WIB

Produk reksa dana saat ini menjadi pilihan yang tepat untuk dicermati lebih jauh bagi investor ritel di Indonesia.

Ekonomi Global Melemah, Reksa Dana Dinilai Mampu Diversifikasi Risiko Investasi. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Produk reksa dana saat ini menjadi pilihan yang tepat untuk dicermati lebih jauh bagi investor ritel di Indonesia. Sebab, saat ini kondisi geopolitik penuh dengan kompleksitas.

Direktur MNC Asset Management Dimas Aditya mengatakan, sentimen negatif itu menyeret perekonomian global mengalami pelemahan dan mampu memberikan dampak terhadap iklim investasi di dunia.

"Karena sentimen geopolitik yang semakin memanas di global terutama Rusia-Ukraina, Israel-Palestina dan banyak negara lain, kami rasa orang akan malah beralih ke reksa dana, karena reksa dana melakukan diversifikasi risiko," ujar Dimas dalam usai acara Investment Outlook yang diselenggarakan Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI), Depok, Senin (6/11/2023).

Dimas menjelaskan, diversifikasi yang dimaksudkan karena para pembeli reksa dana tidak lagi harus pusing-pusing untuk memikirkan sentimen-sentimen perekonomian ke depan. Sebab, lewat pembelian reksa dana, dana investor praktis dikelola oleh manajer-manajer investasi yang berpengalaman.

"Misalnya satu orang beli reksa dana Rp100 ribu, dia bisa membeli bukan hanya satu emiten saham atau satu obligasi saja, jadi diversifikasi disana dilakukan, serta meminimalisir risiko yang ada. Kalau ada dari obligasi gagal bayar, kalau dari saham kan berarti penurunan garga saham, risiko itu bisa didiversifikasi," sambungnya.

Lebih lanjut, Dimas memaparkan, ke depannya MNC Asset bakal berfokus pada dua produk reksa dana yakni reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap. Kedua produk tersebut dinilai lebih punya risiko yang paling rendah sehingga mampu menjanjikan imbal hasil kepada calon investor.

Produk reksa dana pasar uang punya indikasi return base on historical perform sebesar 4,5%, sedangkan untuk produk reksa dana pendapatan tetap punya indikasi return sekitar 5,5% berdasarkan NAB per 6 November 2023.

"Pada tahun 2024 kita fokus ke dua jenis reksa dana, pertama reksa dana pasar uang, karena itu yamg punya risiko paling rendah, dan jenis reksa dana pendapatan tetap, kita ada yang namanya MNC dana likuid dengan indikasi return itu 5,5% berdasarkan NAB per 6 November," kata Dimas.

Menurut Dimas, saat ini menjadi waktu yang tepat untuk investor retail untuk melirik dan mempertimbangkan untuk memulai untuk menanamkan modalnya pada produk yang rendah risiko di tengah sentimen pelemahan ekonomi global.

"Ini menjadi sesuatu yang baik di tengah saat ini yield obligasi government premier sudah mulai turun, dari 7,17% saat ini menjadi 6,8%, kami percaya sampai akhir tahun bisa menembus ke yield obligasi kami 6,5%, itu berimpact pada performance reksa dana itu sendiri," pungkasnya.

(YNA)

SHARE