Ekspansi dan Temuan Gas Dinilai Perkuat Prospek Saham ENRG
PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) dinilai tengah memperkuat fondasi pertumbuhan jangka panjang melalui dua pendorong utama.
IDXChannel - PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) dinilai tengah memperkuat fondasi pertumbuhan jangka panjang melalui dua pendorong utama, yakni ekspansi besar di Blok Bentu, Riau, serta temuan gas signifikan di Blok Sengkang, Sulawesi Selatan.
Samuel Sekuritas, dalam riset yang terbit pada 16 Desember 2025, menilai, kunjungan ke aset gas terbesar ENRG di Bentu, Pekanbaru, memberikan gambaran jelas mengenai agresivitas perseroan dalam memperluas kapasitas operasi.
Sejumlah fasilitas strategis telah dan sedang dikembangkan, mulai dari Segat Gas Plant 1 dan 2, pengeboran sumur North Segat 16, Booster Compressor di Segat Gas Plant, hingga pembangunan North Segat Deep Condensate Processing Facility.
Selain itu, ENRG juga menggarap fasilitas lain seperti lapangan CEN dan North Segat Condensate Plant. Seluruh proyek ini ditujukan untuk mendukung ekspansi jangka panjang sekaligus meningkatkan produksi gas dalam jangka pendek.
Produksi gas diproyeksikan naik menjadi 86-90 MMscfd (juta kaki kubik standar gas) pada 2026, dari sekitar 78 MMscfd saat ini, seiring berlanjutnya aktivitas pengeboran.
Dari sisi eksplorasi, ENRG baru saja mengumumkan temuan gas signifikan di Formasi Tacipi melalui sumur eksplorasi East Walanga (EWL-1) di wilayah PSC Sengkang.
Sumur ini memiliki Absolute Open Flow (AOF) hingga 120 MMscfd untuk proyeksi 2027, dengan tingkat deliverability awal di kisaran 25-36 MMscfd.
Produksi komersial final akan ditetapkan bersama SKK Migas dalam proses Plan of Development (POD).
Samuel Sekuritas menambahkan, pengeboran lanjutan akan dilakukan mulai 2026 untuk menguji potensi penuh lapangan tersebut. Cadangan gas yang saat ini diperkirakan sekitar 0,2 TCF (trillion cubic feet) berpeluang meningkat hingga 0,5 TCF atau lebih.
Untuk pengembangannya, ENRG menyiapkan belanja modal sekitar USD30 juta pada 2026-2027, termasuk satu sumur appraisal dan tiga sumur pengembangan, serta tambahan sekitar USD10 juta untuk pembangunan pipa menuju fasilitas pengolahan Walanga.
Di sisi pendanaan, ENRG juga bersiap menerbitkan obligasi hingga Rp4 triliun secara bertahap.
Tahap awal dilakukan melalui Shelf Registration Bonds I Tahap I/2025 senilai Rp500 miliar, yang terdiri dari Seri A bertenor satu tahun, Seri B tiga tahun, dan Seri C lima tahun. Seluruh seri obligasi ini telah memperoleh peringkat idA+ dari Pefindo.
Dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk pelunasan pinjaman, kewajiban antarperusahaan, serta kebutuhan modal kerja.
Dengan perkembangan tersebut, Samuel Sekuritas menaikkan proyeksi laba bersih ENRG tahun 2027 sebesar 54,1 persen, mencerminkan dampak positif dari temuan gas baru dan aktivitas eksplorasi lanjutan. Potensi masuknya ENRG ke dalam indeks MSCI Big Cap juga dinilai dapat menjadi katalis tambahan bagi pergerakan harga saham.
Atas dasar itu, Samuel Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli (buy) untuk saham ENRG dengan menaikkan target harga menjadi Rp2.300 dari sebelumnya Rp650, atau mencerminkan potensi kenaikan sekitar 66 persen dari level harga saat ini. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.