MARKET NEWS

Ekspor Nonmigas Kerek Neraca Dagang Januari 2021

Fahmi Abidin 24/02/2021 17:30 WIB

surplus neraca dagang terdorong naiknya nilai ekspor. Sepanjang Januari 2021, nilai ekspor tumbuh 12,2 persen secara year on year (yoy) atau menjadi USD15,3 M

Ekspor Nonmigas Kerek Neraca Dagang Januari 2021. (Foto : MNC Media)

IDXChannel – Pemerintah meyakini pertumbuhan ekonomi tahun ini akan membaik, hal itu terlihat dari kinerja Pemerintah yang berhasil mencatat surplus neraca perdagangan per Januari 2021 sebesar USD2,0 miliar.

“Surplus neraca dagang ini diperkirakan menyumbang positif pada pertumbuhan ekonomi kuartal I-2021. Catatan tersebut juga menunjukkan bagaimana kerja keras Pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi selama masa pandemi Covid-19,” ujar Deputi III Kepala Staf Presiden, Panutan S. Sulendrakusuma, di Jakarta, Senin (15/2).

Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), Panutan memaparkan, surplus neraca dagang terdorong naiknya nilai ekspor. Sepanjang Januari 2021, nilai ekspor Indonesia tumbuh 12,2 persen secara year on year (yoy) atau menjadi USD15,3 miliar. Menurut Panutan, peningkatan nilai ekspor tersebut cukup tinggi di tengah kontraksi pertumbuhan ekonomi sebagian besar negara-negara.

Peningkatan ekspor nonmigas sebesar 12,5 persen sepanjang Januari 2021 menjadi penyubang terbesar surplus neraca perdangangan. Ditambahkan Panutan, selain kontribusi dari sektor minyak dan gas yang juga meningkat 8,3 persen yoy.

"Terutama dari kelompok komoditi nonmigas, seperti pertanian, pertambangan, dan industri dengan kenaikan berturut-turut sebesar 13,9 persen, 16,9 persen, dan 11,7 persen yoy," jelasnya.

Sedangkan di sisi lain, nilai impor Januari 2021 capai USD13,3 miliar atau terkoreksi 6,5 persen yoy. Panutan menjelaskan, impor migas dan nonmigas turun berturut-turut 21,9 persen dan 4,0 persen yoy. Dari kelompok barang, penurunan terjadi pada barang konsumsi, bahan baku/penolong, dan barang modal berturut-turut turun sebesar 2,9 persen, 6,1 persen, dan 10,7 persen yoy.

Sebelumnya, Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, surplus neraca dagang pada Januari 2021 lebih bagus dari Januari 2020 dan Januari 2019. Pada Januari 2020 neraca dagang mengalami defisit USD640 juta dan pada Januari 2019 defisit USD980 juta. "Sehingga memberi harapan pada pemulihan ekonomi," papar Suhariyanto saat rilis data neraca perdagangan periode Januari 2021.

Catatan surplus neraca dagang Januari 2021, sebut Suhariyanto, menimbulkan harapan bahwa ekspor di bulan-bulan ke depan akan terus tumbuh dan pemulihan ekonomi berjalan sesuai dengan harapan. (FHM)

SHARE