Elon Musk Buat Kebijakan yang Menekan Karyawan, Awal Kehancuran Twitter?
Elon Musk menuntut para pegawainya untuk bekerja selama keras dengan intensitas tinggi atau angkat kaki dari Twitter.
IDXChannel - Chief Executive Officer (CEO) Twitter, Elon Musk menuntut para pegawainya untuk bekerja selama keras dengan intensitas tinggi atau angkat kaki dari Twitter.
Menurut laporan dari Washington Post, tuntutan tersebut disampaikan Elon Musk kepada pegawainya melalui email. Pegawai Twitter harus menyetujui tuntutan tersebut jika ingin tetap bekerja.
Selain menyampaikan tuntutan, email tersebut juga mengatakan bahwa pegawai Twitter harus bekerja keras supaya Twitter dapat meraih kesuksesan.
BBC telah menghubungi Twitter untuk memberikan penjelasan mengenai kebijakan tersebut.
"Ini berarti bekerja berjam-jam dengan intensitas tinggi. Hanya kinerja luar biasa yang akan menjadi nilai kelulusan," katanya.
Para pegawai Twitter diperintahkan untuk mengklik tautan pada jam 17:00 hari Kamis, jika para pegawai ingin tetap menjadi bagian dari Perusahaan Twitter.
Musk mengatakan bagi pegawai yang mengundurkan diri akan diberikan uang pesangon yang setara dengan gaji mereka selama tiga bulan.
"Apa pun keputusan yang Anda buat, terima kasih atas upaya Anda untuk membuat Twitter sukses," tambah Musk.
Sebelumnya, Musk mengatakan Twitter telah mengalami kerugian sebesar USD4 juta dalam sehari. Kerugian yang Twitter alami membuat Musk tidak memiliki pilihan lain untuk melakukan Pemutusah Hubungan Kerja (PHK) kepada pegawainya dan menetapkan jam kerja yang tinggi.
Tak hanya pegawai, sejumlah eksekutif tinggi Twitter juga memutuskan untuk mengundurkan diri setelah Musk mengakuisisi Twitter.
Selain meningkatkan jam kerja, sistem kerja Work From Home (WFH) juga dihapus dan memerintahkan seluruh pegawai Twitter untuk datang ke kantor saat bekerja.
Laporan dari Bloomberg mengatakan email tersebut memerintahkan para pekerja untuk bekerja di kantor selama 40 jam dalam seminggu.
Musk juga menyampaikan tidak ada cara lain untuk menghadapi ancaman ekonomi global yang tidak stabil sehingga akan menurutkan pendapatan Twitter dari sektor iklan.
Seorang investor teknologi, Sarah Kunst, mengatakan penyebab sebenarnya Musk meningkatkan jam kerja pegawai twitter karena akuisisi Musk telah menyebabkan pengiklan mengentikan pengeluaran mereka.
"Dia sekarang mencoba menimbulkan rasa sakit dan ketidakpastian itu pada karyawan," kata Sarah.
Sarah juga meragukan efektifitas jam kerja pegawai Twitter yang baru.
"Bisakah Anda mengirim email ke staf yang sudah bekerja untuk Anda, dan secara sepihak mengubah kontrak kerja mereka? Itu masih harus dilihat,” ungkap Sarah.
Sarah juga mengatakan bahwa Musk memiliki filosofi bahwa sejumlah kecil pegawai yang memiliki motivasi tinggi dan cakap lebih baik dibandingkan banyak pegawai yang hanya memiliki "cukup motivasi".
Filosofi tersebut nampaknya ingin dia terapkan di Twitter.
Seorang analis ekuitas senior di Wedbush Securities, Dan Ives mengatakan budaya kerja Twitter telah berubah semenjak kepemimpinan Musk.
"Elon Musk tidak akan melakukan makan malam dengan cahaya lilin dan bermain pingpong di kafetaria Twitter dan ini mengejutkan sistem," katanya.
"Tapi dia juga perlu bermain bagus di kotak pasir karena jika insinyur dan pengembang utama Twitter pergi, ini akan menjadi kekosongan besar dalam ekosistem Twitter," tambah Ives.
Ives juga memperingatkan Twitter agar berhati-hati dalam mengambil kebijakan yang sulit ini. (NIA)
Penulis: Ahmad Dwiantoro