Emas Dekati All Time High Lagi, Reli Berlanjut Menanti Data Pekerjaan AS
Harga emas masih bergerak mendekati rekor tertinggi pada perdagangan Jumat (5/5/2023).
IDXChannel - Harga emas masih bergerak mendekati rekor tertinggi pada perdagangan Jumat (5/5/2023).
Ini karena para pelaku pasar tengah reli mengunci keuntungan, memanfaatkan kondisi pasar yang bergejolak dan tetap berhati-hati menjelang pengumuman data tenaga kerja utama AS yang secara luas diharapkan menjadi faktor pertimbangan dalam kebijakan moneter.
Harga emas spot sempat mencapai rekor tertinggi di awal pekan ini setelah The Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk menaikkan suku bunga, dan sinyal tak akan menaikkan kembali suku bunga lebih lanjut.
Pasar menganggap ini sebagai tanda bahwa bank sentral berpotensi menghentikan siklus kenaikan suku bunga selama setahun.
Harga emas spot datar di sekitar USD2.047 per troy ons pada pukul 12.30 WIB perdagangan Jumat (5/5/2023), setelah sempat mencapai rekor tertinggi USD2.080,72 per troy ons pada Rabu malam (3/5/2023).
Emas berjangka untuk pengiriman Juni di level USD2.056,40 per troy ons, setelah menyentuh rekor tertinggi di USD2.082,80 per troy ons sebelumnya.
Kedua instrumen ditetapkan untuk naik antara 3% dan 3,6% minggu ini, dan menjadi kenaikan mingguan terbaik mereka dalam hampir dua bulan terakhir.
Permintaan safe haven untuk logam kuning juga didukung oleh memburuknya sentimen atas krisis perbankan AS setelah jatuhnya First Republic Bank awal pekan ini.
Pasar sekarang khawatir bahwa bank pemberi pinjaman regional PacWest Bancorp bisa menjadi efek domino berikutnya perbankan AS yang kolaps.
Melemahnya dolar juga menguntungkan harga emas, karena greenback jatuh setelah hasil pertemuan The Fed, mengikuti penurunan imbal hasil Treasury AS.
Fokus pasar sekarang tertuju pada data nonfarm payrolls (NFP) AS untuk bulan April, yang akan dirilis hari ini.
Sementara pembacaan diharapkan menunjukkan beberapa pendinginan di pasar tenaga kerja AS, untuk menghindari kekhawatiran kenaikan suku bunga The Fed lebih lanjut.
Namun, pasar menilai peluang lebih dari 90% bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan bulan Juni mendatang.
Prospek jeda suku bunga The Fed, ditambah dengan kondisi ekonomi yang memburuk, bisa menjadi pertanda baik untuk emas tahun ini, mengingat kenaikan suku bunga mendorong biaya peluang untuk memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil.
Sementara pergerakan logam mulia lainnya stabil pada hari ini. Perak berjangka datar di harga USD26,323 per ons, sementara platinum berjangka turun 0,2% menjadi USD1.052,15 per ons.
Di antara logam industri, harga tembaga naik tipis karena pasar China dibuka kembali setelah liburan Golden Week, dengan data terbaru menunjukkan bahwa belanja konsumen dan permintaan perjalanan pulih di negara tersebut.
Adapun tembaga masih mengalami penurunan minggu ketiga berturut-turut, karena pasar khawatir kondisi ekonomi yang memburuk akan mengikis permintaan logam.
Aktivitas manufaktur China juga secara tak terduga menyusut di bulan April. Sementara tembaga berjangka naik 0,1% menjadi USD3,8608 per pon, turun 0,8% untuk minggu ini. (ADF)