Emiten Campina (CAMP) Bidik Pertumbuhan Profit Double Digit di 2024
PT Campina Ice Cream Industry Tbk (CAMP) mengincar pertumbuhan double digit untuk sisi penjualan dan profit pada tahun Pemilu 2024.
IDXChannel - PT Campina Ice Cream Industry Tbk (CAMP) mengincar pertumbuhan double digit untuk sisi penjualan dan profit pada tahun Pemilu 2024.
Sejumlah strategi disiapkan demi mengejar target tersebut, termasuk memacu promosi agar dapat dominan dibandingkan kompetitor pelaku usaha es krim lain di segmen modern trade.
“Kami melihat tahun 2024 merupakan tahun politik, diharapkan Pilpres (pemilihan presiden) 2024 dilaksanakan lancar baik, sehingga menjadi hasil yang positif. Tentu perusahaan bertekad untuk mencapai hasil pertumbuhan kembali double digit,” kata Direktur CAMP Adji Anjono Purwo dalam Public Expose, dikutip Rabu (20/12/2023).
Perseroan juga sedang mengembangkan pasar di sejumlah kota-kota baru untuk mendukung penjualan. Adji memaparkan CAMP perlu memperluas kanal baru untuk non-modern trade yang dipandang dapat mendekatkan produk ke konsumen.
“Kami juga meluncurkan produk baru yang berkualitas, untuk bisa mendekatkan produk- produk Campina pada segmen teenager atau kaum milenial,” paparnya.
Terkait rencana ekspansi, perusahaan yang listing pada Desember 2017 ini sedang menjajaki perluasan pabrik, dengan membeli tanah kavling di Rungkut, Surabaya.
“Jika sudah final, mudah-mudahan tanah baru ini bisa dapat dimanfaatkan sesuai dengan tujuan kami. Yaitu Pabrik yang sudah ada saat ini dapat diperluas,” tutur Presiden Direktur CAMP, Samudera Prawirawidjaja.
Hingga kuartal III-2023, penjualan CAMP menembus angka Rp872,97 miliar, naik 1,65% year-on-year (yoy) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya senilai Rp858,73 miliar.
Kendati penjualan naik, beban pokok mampu dipangkas, sehingga mampu menghasilkan margin kotor (GPM) sebesar 58,41%, dengan margin operasional (OPM) 14,32%.
Adapun laba bersih per September senilai Rp112,20 miliar, meningkat 7,17% yoy. Earnings per share (EPS) terbaru berada di level Rp19,07 per saham.
(SLF)