MARKET NEWS

Emiten Cinta Laura (OASA) Rugi Rp217,03 Juta di Semester I-2022

Dinar Fitra Maghiszha 12/10/2022 15:29 WIB

Realisasi itu berbalik dari posisi laba yang dicapai paruh pertama tahun lalu senilai Rp1,14 miliar.

Emiten Cinta Laura (OASA) Rugi Rp217,03 Juta di Semester I-2022. Foto: MNC Media.

IDXChannel - PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) mencatatkan rugi bersih senilai Rp217,03 juta pada semester I/2022. Realisasi itu berbalik dari posisi laba yang dicapai paruh pertama tahun lalu senilai Rp1,14 miliar.

Kinerja keuangan tersebut membawa emiten yang menunjuk Cinta Laura Kiehl sebagai Komisaris itu membukukan rugi per saham senilai Rp0,61, dari semula laba per saham di angak Rp3,20.

Pembalikkan laba berlangsung saat pendapatan usaha perseroan merosot 52,59% year on year (yoy) mencapai Rp808,50 juta, dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp1,70 miliar.

Seluruh pemasukan berasal dari penjualan barang, kendati tidak dijelaskan secara detil barang apa yang dijual. Namun, dua pelanggan utama perseroan datang dari PT Petra Energy Internasional, dan PT Colcolorindo Raya.

Seiring penurunan omzet, beban pokok OASA juga merosot 46,57% yoy mencapai Rp557 juta, yang merupakan biaya pembelian barang. Demikian laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi, Bursa Efek Indonesia, dikutip Rabu (12/10/2022).

Di tengah pemasukan yang minim, beban umum-administrasi tampak mengambil porsi pengeluaran terbesar, yang mayoritas berasal dari beban gaji-tunjangan karyawan mencapai Rp5,09 miliar, yang melejit 793% yoy dibandingkan periode sama tahun lalu di angka Rp570,27 juta.

Namun demikian, OASA mampu memaksimalkan pendapatan keuangan sebesar Rp788,32 juta, yang berasal dari laba investasi jangka pendek dan pendapatan bunga. OASA juga mendapatkan laba atas penjualan aset senilai Rp127,91 juta, dan pendapatan lain-lain bersih senilai Rp5,30 miliar, yang sebagian besar merupakan hasil dari jasa manajemen dari pihak berelasi.

Neraca OASA per 30 Juni 2022 menunjukkan kenaikan aset mencapai 2,25% sebesar Rp48,95 miliar, dari akhir 2021 sebesar Rp47,87 miliar. Jumlah kewajiban pembayaran alias liabilitas membengkak 1.063,69% mencapai Rp1,48 miliar, sedangkan modal/ekuitas terjaga di angka Rp47,46 miliar. (NIA)

SHARE