Emiten Prajogo Pangestu (BRPT) Siapkan Capex Rp68,84 Triliun, Buat Apa Saja?
PT Barito Pacific Tbk (BRPT) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar USD4,4 miliar atau sekitar Rp68,84 triliun.
IDXChannel - Emiten milik Prajogo Pangestu, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar USD4,4 miliar atau sekitar Rp68,84 triliun.
Anggaran belanja modal tersebut akan digunakan untuk sejumlah proyek dalam beberapa tahun ke depan.
Head of Investor Relations BRPT, Pandu Anugerah mengatakan, sebesar USD3,3 miliar akan digunakan untuk pembangunan proyek USC Coal-Fired Power Plant dengan kapasitas 2 x 100 megawatt. Proyek tersebut ditargetkan rampung paling lambat pada 2025.
“Kami rasa roadmap kami cukup jelas ke depannya, di mana visible capex saat ini berada di level sekitar USD4,4 miliar untuk beberapa tahun depan,” kata Pandu dalam paparan publik secara daring pada Jumat (25/10/2024).
Kemudian, sebesar USD800 juta digunakan perseroan untuk menggarap proyek Chlor Alkali dan Ethylene Dichloride (CA-EDC), sebesar USD346 juta digunakan untuk pengembangan proyek geothermal untuk jangka waktu pengerjaan dari 2025 hingga 2030.
“Kami percaya kapasitas aset dan kekuatan ekosistem akan terus menjadi keunggulan yang memberikan daya tarik tersendiri,” ujar Pandu.
Sementara itu, pada 2024, BRPT menganggarkan capex sebesar USD650 juta atau setara Rp10,16 triliun. Anggaran tersebut digunakan untuk pengembangan sejumlah proyek yang digarap oleh PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan Chandra Asri Group.
Perihal kinerja, hingga paruh pertama tahun ini, perseroan membukukan pendapatan konsolidasi sebesar USD1,15 miliar. Angka itu turun 16 persen dibandingkan tahun sebelumnya, terutama disebabkan oleh volatilitas yang sedang berlangsung di sektor petrokimia global dan Turnaround Maintenance (TAM) terjadwal di kompleks petrokimia BRPT.
Kemudian, di tengah tingginya volatilitas yang terus-menerus terjadi di pasar petrokimia global dan TAM, laba bersih setelah pajak BRPT pada paruh pertama 2024 turun sebesar 39 persen, menjadi USD50 juta dari USD82 juta pada tahun sebelumnya.
(Fiki Ariyanti)