Energi Mega (ENRG) Gencar Ekspansi Hulu Migas, Cek Target Sahamnya
ENRG memasuki fase pertumbuhan baru seiring dengan langkah ekspansi agresif di sektor hulu migas, termasuk kerja sama strategis dengan perusahaan Jepang.
IDXChannel - PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) memasuki fase pertumbuhan baru seiring dengan langkah ekspansi agresif di sektor hulu migas, termasuk kerja sama strategis dengan perusahaan energi asal Jepang, JAPEX.
Dalam riset terbarunya, Samuel Sekuritas menilai prospek pertumbuhan ENRG sangat menjanjikan, dengan estimasi laju pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) sebesar 22 persen sepanjang periode 2026–2031.
Kinerja ekspansi yang telah berjalan antara 2020 hingga 2024 mencatatkan pertumbuhan tahunan sebesar 21,2 persen untuk produksi minyak dan 10,8 persen untuk gas.
Salah satu langkah penting terbaru adalah penandatanganan Sales and Purchase Agreement (SPA) dengan JAPEX untuk mengakuisisi sisa 25 persen saham Blok Kangean di Jawa Timur. Dengan aksi ini, ENRG kini resmi menjadi pemilik penuh 100 persen blok strategis tersebut.
Sebagai bagian dari kesepakatan dengan mitra asal Jepang itu, ENRG juga melepas 50 persen kepemilikan di Blok Gebang, Sumatra Utara, dalam rangka optimalisasi portofolio dan alokasi modal yang lebih efisien.
Penawaran private placement perkuat struktur modal
Dalam upaya memperkuat struktur permodalan, ENRG akan menerbitkan hingga 2,5 miliar saham baru melalui mekanisme private placement.
Aksi korporasi ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 26 Juni lalu, dan diproyeksikan menghimpun dana hingga Rp595,7 miliar, dengan asumsi harga pelaksanaan sebesar Rp240 per saham.
Analis Samuel Sekuritas, Fadhlan Banny Firmansyah menilai, langkah ini akan meningkatkan fleksibilitas keuangan untuk mendanai ekspansi dan pengembangan lapangan.
Dengan berbagai inisiatif ekspansi dan penguatan fundamental bisnis, Samuel Sekuritas merekomendasikan buy untuk saham ENRG, dengan target harga Rp650 per saham.
"Target ini mencerminkan potensi kenaikan sebesar 35,4 persen dari posisi saat ini," tulis Fadhlan dalam risetnya, Senin (21/7/2025).
Analis juga mencatat bahwa tren penurunan ambisi energi hijau global dalam jangka pendek turut menjadi katalis positif bagi perusahaan minyak dan gas seperti ENRG. Seiring tantangan yang dihadapi sektor energi terbarukan, permintaan terhadap energi fosil diprediksi tetap tinggi dalam beberapa tahun mendatang.
Dengan kepemilikan penuh atas blok strategis, strategi pendanaan yang solid, dan tren industri yang mendukung, ENRG diyakini berada di jalur yang tepat untuk memperkuat posisinya di sektor hulu migas nasional maupun regional.
(DESI ANGRIANI)