Erick Thohir soal Akuisisi 20 Persen Saham Vale: Ini Kebijakan
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, akuisisi sisa saham divestasi INCO sebesar 20 persen sudah menjadi kebijakan pemerintah.
IDXChannel - MIND ID siap mengakuisisi 20 persen saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Saat ini, holding BUMN tambang itu baru memiliki 20 persen saham Vale.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, akuisisi sisa saham divestasi INCO sebesar 20 persen sudah menjadi kebijakan pemerintah. Dengan akuisisi ini, MIND ID akan menjadi pemegang saham pengendali.
Meski begitu, aksi korporasi tersebut masih dalam fase negosiasi dan belum menghasilkan keputusan. Pemerintah menargetkan finalisasi atas negosiasi dengan Vale akan disampaikan akhir Juli 2023.
"Ya kembali Cale harus di-relinquish (melepaskan 20 persen saham) bukan berarti tidak suka dengan investasi luar negeri, tapi ini kan kebijakan," kata Erick, belum lama ini.
Dia menegaskan, Kementerian BUMN masih di posisi bertahan. Artinya, Vale diminta melepaskan 20 persen saham kepada MIND ID. Jika proses ini berhasil, Holding BUMN Tambang bisa menggenggam 40 persen saham INCO.
Sementara Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. masing-masing memiliki 30 persen saham.
"Ya posisi saya bertahan, nanti antara Menteri ESDM dan Menteri Investasi harus duduk lagi, saya masih bertahan," ucapnya.
Dia menilai Vale Indonesia bisa mengikuti jejak PT Freeport Indonesia, di mana pemerintah berhasil mengambil alih 51 persen saham Freeport Indonesia dari Freeport McMoRan Inc. (FCX) dan Rio Tinto, yang dilakukan dalam penandatanganan perjanjian divestasi sejak 2018 lalu.
"Freeport relinquish, pengusaha nasional juga relinquish. Artinya, ini sesuatu wajar, apalagi kita track record-nya selama 50 tahun baru sekarang agresifnya, itu pun baru kecil yang dikembangkan. Artinya apa? Baru Ketika nikel ini berharga, kan mestinya kalau dia percaya dengan Indonesia harusnya dari dulu dong hilirisasi," tutur Erick.
"Kenapa baru sekarang, itu kan salah. Itu yang ditekankan kepada Freeport juga, kemarin salah satu perpanjanganya adalah adanya pembangunan smelter, kenapa enggak 30 tahun yang lalu?" imbuh Erick.