MARKET NEWS

Euforia All Time High IHSG Kandas, Analis: Masih Cukup Wajar

Dinar Fitra Maghiszha 28/10/2021 16:33 WIB

IHSG ditutup melemah mengandaskan euforia pasar yang berharap bakal menuju titik tertinggi sepanjang masa.

Euforia All Time High IHSG Kandas, Analis: Masih Cukup Wajar (Dok.MNC Media)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah (-1,18%) di 6.524,076, mengandaskan euforia pasar yang berharap bakal menuju titik tertinggi sepanjang masa / all time high pada perdagangan di hari Sumpah Pemuda Kamis (28/10/2021).

Sudah sejak awal perdagangan IHSG tak mampu bergerak naik dan lesu sepanjang hari ini hingga terpuruk di titik terendahnya di 6.509,878. Pelemahan ini membawa performanya jatuh (-1,64%), kendati secara year to date masih positif (9,42%).

Adapun 381 emiten terseret jatuh, disusul 152 lain yang tetap naik, dan 131 lainnya stagnan. Total transaksi mencapai Rp13,4 triliun dari 21,4 miliar lembar saham yang diperdagangkan.

Investment Specialist PT Trimegah Sekuritas Indonesia Ajie Dewandaru mengatakan bahwa pelemahan IHSG hari ini masih dalam kondisi yang wajat mengingat kenaikan yang terjadi pada beberapa waktu terakhir.

Dirinya memandang ada aksi profit taking yang cukup signifikan pada hari ini di sejumlah emiten-emiten dengan kapitalisasi pasar yang besar.

"Kalau melihat kondisi sekarang mungkin bisa dikatakan cukup wajar, karena kalau kita melihat ke belakang pada awal Oktober kemarin, terutama investor asing sudah banyak melakukan aksi net buy," kata Ajie dalam program 2nd Session Closing, Kamis (28/10/2021).

Diketahui, asing pada hari ini melakukan aksi ambil untung secara akumulatif sebanyak Rp504,71 miliar.

"Di kondisi sekarang, pas banget dengan musim laporan keuangan kuartal ketiga, kebanyakan di saham-saham perbankan hasilnya baik, jadi ini justru dimanfaatkan untuk aksi profit taking bagi para investor, karena sudah overweight dan overbought," lanjutnya.

Di samping itu, dia mencermati sentimen krisis energi di luar negeri turut memicu kekhawatiran investor dalam negeri. Hal ini bisa terjadi mengingat industri sejumlah perusahaan di Indonesia memiliki keterkaitan dengan pasar global.

"Juga kalo kita lihat, salah satunya disebabkan karena krisis energi di luar sana," pungkasnya.

Ke depan, jika pelemahan IHSG menembus area 6.503, maka menurut Ajie bakal berpotensi turun lebih jauh di area 6.392.

"Kalau dari teknikal, IHSG ada level support di 6.503, ini resisten sebelumnya yang sekarang kita jadikan support. Jika tertembus IHSG bisa malah ke 6.392, tapi saya lihat di beberapa hari belakangan IHSG masih sideways," tukasnya.

Seperti diketahui, sebagian besar bursa Asia juga turut merasakan penurunan serupa, seperti: N225 (-0,96%), HSI (-0,28%), SSEC (-1,23%), dan STI (-0,61%).

(IND) 

SHARE