Fokus Dongkrak Kinerja Ekspor, MRAT Incar Marjin Penjualan Lebih Tebal
harga jual di pasar ekspor yang juga relatif lebih baik dibanding harga produk MRAT di dalam negeri.
IDXChannel - PT Mustika Ratu Tbk (MRAT) mengeklaim dampak terjadinya pandemi COVID-19 justru menjadi 'berkah tersembunyi' yang membuat perusahaan kebanjiran permintaan dari pasar luar negeri.
Hal ini terjadi seiring meningkatnya awareness masyarakat terhadap isu kesehatan, sehingga membuat produk-produk berbasis bahan natural semakin jadi incaran.
Terlebih, Indonesia selama ini juga telah dikenal publik dunia sebagai negara yang kaya terhadap sumber daya alam (SDA) rempah-rempah, yang menjadi bahan dasar berbagai produk kesehatan dan kecantikan.
"Produk-produk berbasis natural yang selama ini telah menjadi signature Mustika Ratu jadi makin banyak dicari, terutama di pasar ekspor yang sangat aware soal isu-isu kesehatan," ujar Direktur Keuangan MRAT, Jodi Andrea Suryokusumo, kepada idxchannel, Jumat (6/2/2023).
Tak hanya didorong oleh permintaan pasar yang meningkat, langkah untuk makin fokus ke pasar ekspor dinilai Jodi juga berpotensi membawa berkah lain terhadap kinerja perusahaan.
Berkah tersebut berupa marjin penjualan yang berpotensi makin tebal, lantaran harga jual di pasar ekspor yang juga relatif lebih baik dibanding harga produk MRAT di dalam negeri.
"Terbaru itu kami bikin produk lip cream dengan bahan dasar daun kelor. Bahasa latinnya moringa oleifera. (Bahan) Itu di luar negeri dihargai (mahal) banget. Padahal di Indonesia kita tahu (daun kelor) gampang banget ditemui. Jadi secara (harga) ini juga lebih bagus," tutur Jodi.
Saat ini, Jodi menyebut produk-produk MRAT telah berhasil masuk ke lebih dari 30 negara di dunia, dengan kontribusi terhadap total penjualan sebesar 4,5 persen.
Dari keseluruhan negara tersebut, Malaysia, Saudi Arabia, Kanada dan juga negara-negara Asia Utara disebut Jodi menjadi kontributor utama.
"(Target kontribusi ekspor terhadap penjualan) Sebanyak-banyaknya. Selama ada permintaan, kami akan usahakan (memenuhinya). Mau 100 persen (ekspor) juga kami oke-oke saja, karena kan artinya produk kita makin bisa diterima di pasar luar negeri," tegas Jodi. (TSA)