MARKET NEWS

Formula Benjamin Graham, Langkah Mudah Cari Cuan dengan Value Investing

Shifa Nurhaliza 29/07/2021 16:15 WIB

Benjamin Graham atau yang dikenal sebagai bapak investasi ini pasti sudah tidak asing lagi bagi yang sudah bolak-balik di dunia investasi.

Formula Benjamin Graham, Langkah Mudah Cari Cuan dengan Value Investing. (Foto: MNC Media)

IDXChannel Benjamin Graham atau yang dikenal sebagai bapak investasi ini pasti sudah tidak asing lagi bagi yang sudah bolak-balik di dunia investasi. Salah satu hasil pemikirannya yang banyak digunakan oleh trader di dunia adalah value investing.

Dimana terdapat nilai intrinsik atau nilai wajar saham bagi sebuah perusahaan. Benjamin Graham mempopulerkan tentang nilai wajar, Ben juga merupakan sosok penting bagi Warren Buffet, salah satu orang terkaya di dunia.

Mengutip berbagai sumber, istilah Value Investing yang melibatkan metode beli saham di bawah harga wajar dinilai cocok bagi investor yang memiliki tingkat kesabaran tinggi. Karena metode ini dapat mencapai keuntungan maksimal saat saham dijual beberapa tahun kemudian.

Formula Benjamin Graham ini menjadi metode valuasi yang cukup umum bagi para investor. Oleh karena itu, Benjamin Graham disebut sebagai The Father of Value Investing.

Dikutip dari idxchannel.com, seperti yang terjadi di Indonesia, pada saham milik PT Bank Jago TBK (ARTO), dimana belakangan ini sahamnya melonjak sampai dengan 288% setelah Gojek dan GIC dari singapura masuk sebagai investornya. Dalam empat tahun terakhir tumbuh optimisme dan akan menjadi raja digital bank di Indonesia.

Selain ARTO, terdapat juga emiten pengelola Hypermart PT Matahari Putra Prima TBK (MPPA) setelah masuknya Gojek dan Temasek. Hal ini membuat harga sahamnya melesat hingga 876% sejak awal tahun.

Di antara banyaknya nilai saham yang meroket karena value investing, hal yang berbeda terjadi sejak pandemi Covid-19 melanda. Kondisi yang membuat konsumen mengurangi transaksi kontak langsung mempengaruhi saham teknologi menjadi hype dan melesat kencang. Hal ini tidak klop dengan konsep value investing dengan mencari harga saham yang murah.

Meski demikian, bukan berarti dan bukan tidak mungkin value investing kembali diminati seperti masa saat sebelum pandemi Covid-19. (TYO)

(Ditulis oleh: Firda)

SHARE