Fortune Indonesia (FORU) Catat Rugi Rp3,20 Miliar di Semester I-2022
PT Fortune Indonesia Tbk (FORU) mencatatkan kenaikan rugi bersih pada semester pertama tahun ini.
IDXChannel - PT Fortune Indonesia Tbk (FORU) mencatatkan kenaikan rugi bersih pada semester pertama tahun ini. Perusahaan yang bergerak di bidang jasa periklanan ini mencatat rugi bersih sebesar Rp3,20 miliar atau naik 61,34% dari rugi pada periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,98 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan, mayoritas segmen pendapatan perseroan mengalami penurunan hingga Juni 2022. Adapun, pendapatan usaha FORU tercatat sebesar Rp18,22 miliar atau turun 20,40% dari Rp22,90 miliar.
Pendapatan segmen produksi iklan turun sebesar 27,70% menjadi Rp6,03 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 8,34 miliar. Kemudian, pendapatan media turun dari Rp 4,99 miliar menjadi Rp4,80 miliar.
Pada segmen jasa kehumasan, pendaptan juga turun sebesar 32,13% menjadi Rp4,71 miliar dari sebelumnya Rp6,94 miliar. Sedangkan pendapatan dari segmen produksi digital naik 2,26% menjadi Rp2,68 miliar dari sebelumnya Rp2,62 miliar.
Di sisi lain, beban langsung FORU mengalami penurunan 15,81% dari Rp11,50 miliar menjadi Rp9,68 miliar. Kemudian, beban keuangan tercatat sebesar Rp12,24 juta pada semester I-2022.
Hingga akhir Juni 2022, total nilai aset perseroan turun 2,49% dari posisi akhir tahun lalu yang sebesar Rp46,62 miliar menjadi Rp45,46 miliar. Total liabilitas perseroan naik 33,20% menjadi Rp8,16 miliar dan ekuitas turun 7,90% menjadi Rp37,29 miliar.
Dalam beberapa tahun terakhir, perseroan berfokus pada pengembangan kompetensi sumber daya manusia (SDM). Pasalnya, dalam industri kreatif, kompetensi dan kreativitias selalu menjadi ujung tombak kinerja perseroan.
Seiring dengan kemajuan di bidang digital yang mendorong model bisnis klien dari berbagai industri menjadi lebih dinamis, perseroan merasa perlu memastikan bahwa model usahanya bisa mengimbangi dinamika bisnis klien.
Selain itu, FORU juga membangun kolaborasi mutual dalam mengembangkan sisi pendapatan perusahaan. Integrasi usaha kehumasan (PR), kreativitas dan digitalisasi merupakan contoh kolaborasi yang tidak terpisahkan.
Perseroan juga berkomitmen untuk menjalin kolaborasi jangka panjang dengan seluruh klien untuk membangun pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Sementara itu, di sisi produksi, FORU juga bekerja sama dengan berbagai komunitas kreatif untuk mendongkrak kualitas produksinya dengan berkolaborasi bersama konten kreator, perusahaan data dan key opinion leaders (KOL). (TYO)