Garuda Berusaha Bangkit, Mulai dari Potong Gaji hingga Penawaran Pensiun Dini
Garuda berusaha bangkit dengan berbagai strategi mulai dari potong gaji 50 persen level direksi sampai bawah, negosiasi vendor bahkan penawaran pensiun dini.
IDXChannel - Situasi pandemi yang masih terus berlangsung hingga saat ini, membuat semua perusahaan berusaha mengetatkan ikat pinggangnya, termasuk juga PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) yang berusaha bangkit dengan berbagai strategi mulai dari potong gaji 50 persen level direksi sampai bawah, negosiasi vendor bahkan penawaran pensiun dini.
Upaya yang dilakukan Garuda tersebut nyatanya diperlukan perusahaan melalui langkah penyesuaian aspek supply dan demand di tengah penurunan kinerja operasi imbas penurunan trafik penerbangan yang terjadi secara signifikan.
"Perlu kiranya kami sampaikan bahwa program pensiun dipercepat ini ditawarkan secara sukarela terhadap karyawan yang telah memenuhi kriteria. Kebijakan ini menjadi penawaran terbaik yang dapat kami upayakan terhadap karyawan ditengah situasi pandemi saat ini, yang tentunya senantiasa mengedepankan kepentingan bersama seluruh pihak, dalam hal ini karyawan maupun Perusahaan," jelas Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, pekan lalu.
Garuda Indonesia memastikan bahwa seluruh hak pegawai yang akan mengambil program tersebut akan dipenuhi sesuai dengan ketentuan perundangan-undangan yang berlaku serta kebijakan perjanjian kerja yang disepakati antara karyawan dan Perusahaan.
Melalui program pensiun yang dipercepat tersebut, pihaknya berupaya untuk memberikan kesempatan kepada karyawan yang ingin merencanakan masa pensiun sebaik mungkin, khususnya bagi mereka yang memiliki prioritas lain di luar pekerjaan, maupun peluang karir lainnya di luar perusahaan
"Ini merupakan langkah berat yang harus ditempuh Perusahaan. Namun opsi ini harus kami ambil untuk bertahan ditengah ketidakpastian situasi pemulihan kinerja industri penerbangan yang belum menunjukan titik terangnya di masa pandemi COVID-19 ini," pungkas Irfan.
Selain itu, Irfan juga menambahkan bahwa pihaknya melakukan restrukturisasi besar-besaran pada bisnis Garuda, perusahaan akan melakukan pengurangan setengah armada pesawat yang dioperasikannya. "Kami harus melalui restrukturisasi yang komprehensif, secara total," ungkap Irfan dalam rapat internal, pada Rabu 19 Mei 2021.
Garuda Indonesia disebut juga akan melakukan pengurangan armada pesawat yang beroperasi, dari awalnya 142 pesawat menjadi hanya 70 pesawat saja. "Kami memiliki 142 pesawat dan perhitungan awal kami tentang bagaimana kami melihat pemulihan ini telah berjalan, kami akan beroperasi dengan jumlah pesawat tidak lebih dari 70," ungkap Irfan. (FHM)