MARKET NEWS

Garuda (GIAA) Proyeksi Kinerja Positif di Kuartal IV 2022, Begini Strateginya

Suparjo Ramalan 12/10/2022 13:30 WIB

Garuda (GIAA) memproyeksi kinerja usaha tumbuh positif sejalan dengan upaya restrukturisasi dan peningkatan demand saat peak season akhir tahun.

Garuda (GIAA) Proyeksi Kinerja Positif di Kuartal IV 2022, Begini Strateginya. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) memproyeksikan kinerja usaha tumbuh positif pada kuartal IV/2022. Proyeksi tersebut sejalan dengan upaya perseroan mengimplementasikan restrukturisasi kinerja pada berbagai lini bisnisnya. 

Ditambah dengan peluang peningkatan demand masyarakat pada periode peak season akhir tahun, serta realisasi aksi korporasi melalui optimalisasi alat produksi yang ditunjang oleh percepatan program restorasi armada.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan dengan dirampungkannya proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) melalui putusan homologasi Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Garuda Indonesia tengah mengakselerasikan berbagai upaya strategis.

Salah satunya memaksimalkan langkah restrukturisasi yang mulai dijalankan, di antaranya melalui kesiapan implementasi rights issue sebagai bagian dari tindak lanjut persetujuan proposal perdamaian PKPU dan rencana penambahan struktur permodalan melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) dari pemerintah.

Proyeksi kinerja usaha Garuda Indonesia Group yang diproyeksikan tumbuh positif tersebut, turut terefleksikan melalui laporan laba rugi konsolidasian Semester 1-2022 yang berhasil mencatatkan laba bersih sebesar USD3,76 miliar.

Selain adanya peningkatan pendapatan usaha sebesar 26.10 persen serta diiringi penurunan beban usaha sekitar 11.71 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, perolehan kinerja laba rugi komprehensif konsolidasian tersebut turut dikontribusikan dari hasil restrukturisasi keuangan melalui PKPU yang dicatatkan pada laba buku perusahaan. 

Sesuai dengan perjanjian perdamaian yang telah disetujui lebih dari 95 persen kreditur, perolehan pendapatan restrukturisasi dikarenakan adanya skema penyelesaian utang kreditur melalui mekanisme haircut dan perpanjangan fasilitas utang.

"Dapat kami sampaikan bahwa pencatatan pendapatan atas restrukturisasi utang tentunya dilakukan dengan mengacu terhadap standar akuntansi keuangan yang berlaku dan telah diaudit oleh auditor independen PricewaterhouseCoopers (PWC) Indonesia dengan pendapat wajar tanpa pengecualian," ujar Irfan, Rabu (12/10/2022). 

Adapun kinerja operasional Garuda Indonesia secara grup mencatatkan pertumbuhan penumpang sebesar 10,59 persen atau 6.516.555 penumpang dari periode yang sama  tahun sebelumnya yaitu 5.892.274 penumpang.

Sementara itu, capaian kinerja positif mulai terlihat dari performa angkutan penumpang Garuda Indonesia (mainbrand) yang pada Semester 1/2022 mencapai 2.177.034 penumpang dibandingkan pada Semester 1 2021 yaitu 1.910.475 penumpang. 

Selain itu, pertumbuhan signifikan tercatat dari rute internasional yang meningkat 285 persen dengan total 218.734 penumpang.

(FRI)

SHARE