MARKET NEWS

Garuda Indonesia, Perlukah Dipertahankan Habis-habisan Oleh Negara?

Rista Rama Dhany 07/06/2021 10:53 WIB

Kondisi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) berada diujung tanduk, utang yang menumpuk Rp70 triliun dan terus bertambah.

Garuda Indonesia, Perlukah Dipertahankan Habis-habisan Oleh Negara? (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Kondisi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) berada diujung tanduk, utang yang menumpuk Rp70 triliun dan terus bertambah membuat pemerintah berpikir akan melikuidasi maskapai nasional ini. 

Saat ini, pemerintah melalui Kementerian BUMN memiliki empat opsi untuk Garuda Indonesia, mulai dari menyuntikkan dana pinjaman hingga melikuidasi Garuda.

Pertanyaanya perlukah PT Garuda Indonesia terus dipertahankan?

Anggota Komisi VI DPR, Evita Nursanty mengatakan empat opsi yang akan dilakukan pemerintah bak buah simalakama, karena sama-sama serbasalah. 

“Memang ada empat opsi penyelamatan Garuda Indonesia. Tapi opsi-opsi tersebut bak makan buah simalakama, diambil opsi satu tapi kena yang lain,” kata Evita saat rapat dengan Menteri BUMN Erick Thohir, seperti dikutip Senin (7/6/2021).

Evita mencontohkan, opsi pertama dari Kementerian BUMN untuk Garuda Indonesia yakni, pemerintah terus mendukung dan memberikan pinjaman atau suntikan equitas kepada Garuda.

“Hal ini tidak mungkin dilakukan, karena akhirnya apa? Utang warisan Garuda ini akan terus menumpuk dan tiada akhir. Opsi kedua dengan menggunakan hukum perlindungan kebangkrutan untuk merestrukturisasi Garuda Indoensia, ini kan juga ngak mungkin dilakukan,” katanya.

Evita menambahkan, opsi ketiga dari Kementerian BUMN yakni melakukan restrukturisasi Garuda Indonesia dan mendirikan maskapai nasional yang baru.

“Ini lebih ngak mungkin lagi, Nasional Flight kita hilang itu ngak mungkin, Tapi satu sis kita lihat negara lain seperti Amerika Serikat, negara sebesar itu juga tidak punya nasional flight,” ungkapnya.

Terakhir kata Evita, opsi Garuda Indonesia dilikuidasi dan membiarkan swasta mengisi kekosongan. “Ini artinya kita tidak punya national flight lagi. Tapi kalau kita boleh jujur, pasar airline di Indonesia  dikuasai oleh Lion Group,” tutup Evita. (RAMA)

SHARE