Gerak IHSG Sepekan akan Dibayangi Neraca Dagang RI sampai Inflasi AS
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini akan dipengaruhi neraca dagang Indonesia dan inflasi AS yang sama-sama rilis pada Rabu mendatang.
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini akan dipengaruhi neraca dagang Indonesia dan inflasi AS yang sama-sama rilis pada Rabu mendatang.
Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus mengatakan, terkait sentimen neraca dagang Indonesia, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo meyakini cadangan devisa Indonesia akan kembali naik ditopang oleh aliran dana asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia dan surplus neraca perdagangan yang tinggi.
"Sementara itu terkait inflasi AS, inflasi tetap diprediksi turun ke target The Fed 2% seiring meredanya kenaikan biaya perumahan dan sewa," kata Angga dalam risetnya, Senin (13/5/2024).
Sebelumnya, IHSG pada periode 6-8 Mei 2024 lalu ditutup melemah -0,64% ke level 7.088,79 dari 7.134,72.
Menurut Angga, pelemahan IHSG terdampak 2 top losers IDX FINANCE dan IDX TRANS, meski masih tertahan oleh 2 top gainers yakni IDX HEALTH dan IDX TECHNO.
Angga menambahkan ada 3 sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG pada perdagangan pekan lalu yang hanya berlangsung selama 3 hari tersebut yakni PDB Indonesia, Dividen BUMN Mining dan USD-IDR yang di bawah Ro16.000.
Terkait sentimen PDB Indonesia, pada Triwulan 1-2024 tumbuh sebesar 5,11% YoY sedangkan secara QoQ menurun -0,83%. Tiga sektor dengan pertumbuhan paling besar secara YoY merupakan administrasi pemerintahan (18,88%), jasa kesehatan (11,64%), serta jasa perusahaan (9,63%).
"Beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan PDB Indonesia secara YoY adalah peningkatan konsumsi LNPRT (24,29%), konsumsi pemerintah (19,90%), dan konsumsi rumah tangga (4,91%)," jelasnya.
Selanjutnya terkait dividen BUMN mining, ANTM dan PTBA membagikan dividen dengan yield besar, semisal ANTM akan membagikan dividen sebesar 100% dari laba bersih tahun buku 2023.
Sementara itu terkait sentimen USD-IDR di bawah Rp16.000, hal ini terjadi berkat kenaikan suku bunga dan cadangan devisa yang digelontorkan oleh BI, sehingga menyebabkan cadangan devisa Indonesia turun menjadi USD136,2 miliar dari sebelumnya USD140,40 miliar.
Berkaca pada data-data ekonomi dan sentimen di atas, PT Indo Premier Sekuritas merekomendasikan 3 saham untuk trading hingga Jumat, 17 Mei 2024, yakni Buy ADRO (Support: 2.800, Resistance: 3.000), Buy on Pullback JPFA (Support: 1.180, Resistance: 1.300) dan Buy on Pullback GOTO (Support: 62, Resistance: 70).
(SLF)