MARKET NEWS

Giliran Saham TOPS Sentuh Rp1, 15 Ribu Investor Terjebak

TIM RISET IDX CHANNEL 07/06/2024 14:28 WIB

Saham emiten jasa konstruksi PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) anjlok ke level Rp1 perak pada perdagangan Jumat (7/6/2024), terendah di bursa saat ini.

Giliran Saham TOPS Sentuh Rp1, 15 Ribu Investor Terjebak. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham emiten jasa konstruksi PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) anjlok ke level Rp1 perak pada perdagangan Jumat (7/6/2024), terendah di bursa saat ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham TOPS ambles 50 persen secara harian ke Rp1 per saham, dengan nilai transaksi hanya Rp36,23 juta dan volume 31,84 juta saham.

Sebelumnya, pada Rabu (5/6), saham TOPS sempat menyentuh Rp1 perak sebelum rebound ke Rp2 per saham pada Kamis (6/6).

Kapitalisasi pasar TOPS tersisa hanya Rp33,33 miliar, dengan total aset perusahaan Rp1,59 triliun hingga akhir 2023.

Penurunan tajam saham TOPS terjadi usai masuk papan pemantauan khusus sejak 31 Mei 2024 usai dikenakan notasi nomor 1.

Notasi 1 berarti harga rata-rata saham selama 6 bulan terakhir di Pasar Reguler dan/atau Pasar Reguler Periodic Call Auction kurang dari Rp51 per saham.

Informasi saja, mekanisme perdagangan di papan pemantauan khusus menggunakan full call auction (FCA) yang meniadakan penampilan bid-offer secara kontinyu dan memperjumpakan (match) harga berdasarkan kuotasi bid-offer dalam jam tertentu berdasarkan volume terbesar.

Ini mirip mekanisme prapembukaan dan prapenutupan.

Saham TOPS memang kerap berada di level gocap (Rp50 per saham), yang dulunya menjadi batas harga bawah (kecuali untuk papan akselerasi), sejak awal 2020 silam.

Per 30 April 2024, ada sebanyak 15.067 pemegang saham TOPS, dengan Kejaksaan Agung (Kejagung) menjadi salah satu di antara investor emiten yang melantai di bursa sejak 2017 tersebut.

Berdasarkan data BEI, Kejagung sudah menguasai 3,20 juta atau setara dengan 9,60 persen saham TOTL. TOTL merupakan salah satu saham sitaan Kejagung.

Totalindo membukukan kerugian Rp326 miliar selama 2023. Kerugian tersebut meningkat dibandingkan 2022 yang mencapai Rp94 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) dikutip Selasa (4/6/2024), pendapatan TOPS sepanjang 2023 mencapai Rp343 miliar, anjlok 55 persen dibandingkan 2022 yang sebesar Rp762 miliar. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE