MARKET NEWS

Gojek Tokopedia Merger, GoTo Diprediksi Akan Jadi Ekosistem Raksasa

Advenia Elisabeth/MPI 18/05/2021 15:57 WIB

Merger decacorn Gojek-Tokopedia dipandang sebagai kejutan pascalebaran yang paling ditunggu-tunggu.

Gojek Tokopedia Merger, GoTo Diprediksi Akan Jadi Ekosistem Raksasa. (Foto: MNC Media)

IDXChannel — Merger decacorn Gojek-Tokopedia dipandang sebagai kejutan pascalebaran yang paling ditunggu-tunggu. Apalagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah sejak hari pertama perdagangan dibuka setelah libur lebaran.

Pakar Marketing, Yuswohady, mengatakan, merger Gojek-Tokopedia menjadi Grup GoTo dipandang sebagai kolaborasi terbesar di Indonesia. Masing-masing adalah perusahaan yang berhasil meraih jumlah pelanggan yang loyal.

“Perusahaan Gojek yang didirikan Nadiem Makarim tahun 2010 dan platform E-Commerce Tokopedia menjadikan keduanya berada dalam satu platform. Keduanya membentuk GoTo,” ungkap Yuswohady kepada MNC Portal Indonesia di Jakarta, Selasa (18/5/2021).

Menurut Yuswo, era tahun 2000, layanan ojek konvensional sangat dibutuhkan masyarakat untuk menunjang mereka berpergian. Namun, pada zaman itu, biaya ojek konvensional tidak terjangkau seperti sekarang.

“Dengan bantuan teknologi IT di Indonesia layanan ojek semakin dipermudah hanya cukup menggunakan smart phone dan jaringan internet saja sudah dapat dijemput di lokasi penjemputan. Salah satu ojek online yang kerap digunakan masyarakat adalah Gojek, tentu dengan merger bersama platform online bakal menambah nilai keduanya,” ungkapnya.

Perusahaan yang didirikan Nadiem Makarim tahun 2010 ini sudah tersebar di 50 kota di Indonesia. Gojek merupakan salah satu aplikasi ojek online yang diminati masyarakat karena memiliki banyak pelayanan seperti Gofood, Gomart, Gosend, Gopay, Goride, Gocar, GoBluebird, Gobox, Gotransit, Gopulsa, Gonearby, Gotagihan, Gotix, dan Goplay. Pola yang dilakukan Gojek sama seperti Alibaba di Cina dan Amazon di Amerika.

Begitu pun dengan Tokopedia yang bermula dari retail menjadi super apps. Industrinya semakin melebar sampai melintas industri.

“Gojek dan Tokopedia disebut dengan fintech company yang memberikan inovasi finansial dengan teknologi modern. Modal terbesar dari kedua perusahaan tersebut adalah data konsumen.”  

"Mereka tidak punya produk. Misalnya Gofood, produknya kan bukan dari Gojek. Produk mereka itu dari merchant-merchant. Jadi aset terbesar Gojek adalah customer di mana customer itu diambil datanya, terus data itu diolah sama mereka," jelas Yuswohady

Yuswo menambahkan, Gojek dan Tokopedia menguasai ekosistemnya masing-masing. Jika digabungkan jadi satu maka akan menjadi ekosistem raksasa yang memiliki beragam produk yang di mana produk itu bisa dari mana saja. Nilai saham kedua perusahaan ini akan melejit jika digabungkan. Dari penggabungan ini konsumen secara otomatis akan dipermudah pelayanannya.

"Konsumen jadi tidak perlu pergi ke masing-masing aplikasi. Sehingga customer experiencenya akan meningkat luar biasa," pungkasnya. (TYO)

SHARE