GoTo Bakal Senasib Seperti BUKA? Ini Penjelasan Analis
Investor mengkhawatirkan nasib PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk pasca penawaran umum perdana saham atau IPO akan sama seperti PT Bukalapak.com Tbk (BUKA).
IDXChannel - Investor mengkhawatirkan nasib PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk pasca penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) akan sama seperti PT Bukalapak.com Tbk (BUKA).
Analyst PT Universal Broker Sekuritas, Oktavianus Audi mengatakan, GoTo sendiri berbeda dengan BUKA. Hal itu karena dengan harga yang yang lebih rendah dengan BUKA dan menurut Audi faktor yang mempengaruhi adalah pertumbuhan ekonomi saat ini.
"Kalau kita bandingkan GoTo ini lebih sedikit unggul, karena walaupun secara laporan keuangan yang sudah dirilis masih membukukan kerugian sejak beberapa tahun terakhir, mungkin yang membedakan adalah GoTo punya ekosistem digital," ujar Audi dalam IDX 2nd Session Closing, Selasa (15/3/2022).
Ekosistem digital tersebut memang leburan antara Gojek dan Tokopedia yang berisi on demand marketplace, e-commerce, dan financial services. Menurut Audi, dengan membeli saham GoTo ada ekosistem digital yang tidak hanya mengandalkan satu sumber income.
"Tapi jika dilihat kedepannya, satu skeptis yang sudah terjadi sebelumnya di Bukalapak akan menjadi PR dan menjadi kekhawatiran bagi investor walaupun antusiasnya cukup tinggi karena dengan tren yang begitu besar oleh Gojek dan Tokopedia," jelas Audi.
Namun, jika diperhatikan lagi secara fundamental, dari laporan keuangan yang belum menunjukkan perbaikan walaupun secara penjualan atau revenue cenderung naik.
"Kalau secara net income memang ini masih dalam kurang lebih sama (dengan Bukalapak) tapi kalau untuk saat ini karena posisi ada di ekosistem digital ini akan sedikit membedakan," katanya.
Untuk para investor yang ingin masuk GoTo di harga IPO, lanjut Audi, masih ada peluang terbuka. Hal itu karena perbedaan ekosistem digital yang dibangun oleh GoTo ini yang tidak hanya mengandalkan satu perusahaan.
"Saya pikir ini akan menjadi menarik dan ditambah lagi terkait dengan adanya POJK nomor 22/POJK.04/2021 dimana ada penerapan pemegang saham multiple share ini yang pada intinya adalah founder memiliki hak suara yang sama," jelasnya.
Dengan demikian, jika berkaca dengan Bukalapak, yang mana CEO-nya berubah atau berganti, dengan adanya POJK ini kita menerapkan bahwa visi-misi yang dibawa GoTo tetap berjalan sesuai arahan yang sudah dibangun selama ini.
"Jadi saya pikir ini bisa menjadi pondasi yang cukup kuat karena memang tidak diperbolehkan dalam jangka waktu tertentu dilakukan penjualan oleh founder," katanya.
Maka itu, calon investor, khususnya ritel, juga tidak perlu khawatir dengan pergerakan harga di pasar sekunder. Sebab, GoTo memiliki opsi untuk menerapkan skema stabilisasi harga saham, yang dikenal sebagai skema greenshoe. Tersedianya opsi ini ikhtiar emiten untuk menjaga stabilnya pergerakan harga saham pasca-IPO. (RAMA)