MARKET NEWS

GoTo (GOTO) Batalkan Rencana Listing di Bursa Luar Negeri, Ini Sebabnya

Iqbal Dwi Purnama 30/10/2023 18:15 WIB

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) resmi mengurungkan rencananya untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) internasional.

GoTo (GOTO) Batalkan Rencana Listing di Bursa Luar Negeri, Ini Sebabnya. (Foto MNC Media)

IDXChannel - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) resmi mengurungkan rencananya untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) internasional yang sebelumnya disampaikan di dalam prospektus IPO perseroan.

Direktur Utama Grup GoTo Patrick Walujo menjelaskan, keputusan tersebut telah disetujui oleh pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2023.

"Apabila perseroan memutuskan untuk melaksanakan IPO internasional di masa yang akan datang, perseroan akan memintakan kembali persetujuan pemegang saham sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jakarta, Senin (30/10/2023).

Sementara itu, Direktur Keuangan Grup GoTo Jacky Lo menjelaskan, batalnya IPO internasional tersebut lantaran menimbang tumbuh kembalinya GTV (nilai transaksi bruto) di kuartal III-2023 dibandingkan kuartal sebelumnya.

Kata dia, perseroan juga mencatat adanya perbaikan secara berturut-turut pada margin kontribusi dan EBITDA yang disesuaikan. Hal ini didorong oleh efisiensi beban operasional, dengan mengurangi redudansi serta pemanfaatan teknologi untuk menekan biaya.

"Kami terus melangkah menuju profitabilitas, di mana di kuartal III-2023 ini unit bisnis On-Demand Services berhasil mencapai nilai positif untuk EBITDA yang disesuaikan, sebelum alokasi biaya korporasi," sambung Jacky Lo.

Sedangkan untuk pendapatan bruto perseroan tumbuh 1% year-on-year mencapai Rp6,0 triliun. Ini didukung penghematan beban insentif dan pemasaran produk sebesar 36% year-on-year atau setara dengan Rp2,1 triliun untuk kuartal III-2023.

Margin kontribusi Grup tetap positif untuk tiga kuartal berturut-turut, yaitu 0,75% sebagai persentase GTV tumbuh 149 bps year-on-year dan 2bps dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter-on-quarter) mencapai Rp1,1 triliun.

Di samping itu, perseroan memiliki kas dan neraca yang solid, dengan kas, setara kas, dan deposito jangka pendek senilai Rp25,2 triliun pada 30 September 2023.

Tingkat penggunaan bersih kas (Net Cash Burn) berkurang 76% dibandingkan tahun sebelumnya. Sehingga, kata Jacky Lo, perseroan memiliki modal lebih dari cukup untuk menjalankan kegiatan bisnisnya dan mengeksekusi rencana saat ini.

"Melihat kondisi pertumbuhan kinerja perseroan dan posisi kas tersebut itulah yang membuat GOTO membatalkan rencana IPO internasional," pungkasnya.

(YNA)

SHARE