sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pasar Tunggu Lapkeu Kuartal III-2023, GOTO Dekati Gocap Lagi

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
26/10/2023 12:28 WIB
Saham emiten e-commerce PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kembali anjlok ke bawah Rp60 per saham hingga penutupan sesi I, Kamis (26/10).
Pasar Tunggu Lapkeu Kuartal III-2023, GOTO Dekati Gocap Lagi. (Foto: MNC Media)
Pasar Tunggu Lapkeu Kuartal III-2023, GOTO Dekati Gocap Lagi. (Foto: MNC Media)

IDXChannelSaham emiten e-commerce PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kembali anjlok ke bawah Rp60 per saham hingga penutupan sesi I, Kamis (26/10). Investor menunggu rilis laporan keuangan per kuartal III-2023 yang akan dirilis di akhir bulan ini.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham GOTO ambles 3,33 persen ke Rp58 per saham, mendekati kembali level gocap (Rp50 per saham) usai sempat beberapa kali menyentuh Rp57 per saham sepanjang perdangan hingga tengah hari.

Nilai transaksi mencapai Rp126,27 miliar dan volume perdagangan 2,17 miliar saham.

Dengan ini, saham GOTO merosot 9,38 persen dalam sepekan dan turun tajam hingga 32,56 persen dalam sebulan.

Pada Senin (16/10), GOTO bahkan sempat menyentuh level terendah sepanjang masa (all time low/ATL) pada perdagangan intraday pukul 10.10 ke Rp54 per saham (anjlok 19 persen secara harian). Pada hari itu, GOTO akhirnya memangkas penurunan menjadi 1,49 persen ke posisi Rp66 per saham.

Selama Oktober, saham GOTO hanya menguat 3 kali, pada 5, 19, dan 23 Oktober, stagnan 3 kali, dan 13 kali ditutup memerah.

Alhasil, ini membuat GOTO menjadi pemberat (laggard) terbesar IHSG selama bulan ini, yakni menyumbang minus 52 poin.

Tidak hanya selama Oktober, GOTO juga menjadi laggard nomor 1 IHSG selama 2023, yakni dengan menekan kinerja IHSG sebanyak 69 poin.

Dalam sebuat riset UOB Kay Hian memproyeksikan kinerja keuangan GOTO per kuartal III-2023 berpotensi menunjukkan peningkatan signifikan seiring perusahaan teknologi tersebut berupaya memanfaatkan pasar yang lebih besar.

GoTo juga disebut UOB akan mendapatkan keuntungan dari ditutupnya TikTok Shop di Indonesia yang semakin mendongkrak Gross Transaction Value (GTV).

Sementara, analis HSBC Global Research menulis dalam risetnya, ‘mesin pertumbuhan GoTo Gojek’ dapat mendorong pertumbuhan pendapatan CAGR sebesar 19% pada 2023-2025,

Mirip dengan analisis UOB, di bidang e-commerce, GOTO berpotensi mengambil keuntungan dari ‘perbaikan struktur pasar dengan penutupan TikTok Shop dan revisi peraturan yang mempersulit masuknya platform e-commerce saingannya Temu ke Indonesia’.

Sementara di segmen layanan on-demand, basis pengguna GOTO kemungkinan akan berkembang “karena perusahaan ini menawarkan solusi yang terjangkau, berekspansi ke kota-kota baru, dan membuka lebih banyak merchant”.

Dalam keterbukaan informasi, pada 19 Oktober 2023, manajemen menyampaikan, perusahaan akan mempublikasikan laporan keuangan konsolidasian per akhir kuartal III-2023 pada 30 Oktober mendatang.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement