MARKET NEWS

GOTO Jadi Proksi Ekonomi Digital, Begini Analisa JPMorgan

Fahmi Abidin 25/08/2023 22:00 WIB

JP Morgan rilis riset dan rekomendasikan Overweight saham GOTO. Sekuritas asing itu beralasan GOTO memainkan peran penting sebagai proksi ekonomi digital.

GOTO Jadi Proksi Ekonomi Digital, Begini Analisa JPMorgan. (Foto: Dok GOTO)

IDXChannel - JP Morgan merilis riset dan merekomendasikan Overweight untuk saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Sekuritas asing itu beralasan GOTO memainkan peran penting sebagai proksi ekonomi digital di tanah air. Di sisi lain, populasi kelas menengah, sebagai pengguna aktif aplikasi digital, terus meningkat dengan daya beli yang semakin baik.

Riset yang dipublikasikan pada 18 Agustus 2023 itu memberikan rekomendasi setara beli dengan target harga Rp 135 per saham. Dengan harga saham GOTO ditutup  di Rp 86 per saham pada sesi perdagangan Kamis (24 Agustus 2023), maka potensi upside-nya sebesar 57%.

JPMorgan optimistis strategi monetisasi GOTO yang dijalankan akan terus terakselerasi sehingga berdampak pada pertumbuhan pendapatan hingga 32% secara compounding (CAGR) dari tahun 2022-2025 seiring dengan inovasi produk yang diluncurkan.

Selain itu perusahaan broker asing tersebut juga optimis GOTO bisa mencapai EBITDA yang disesuaikan impas dalam kuartal IV-2023. Ke depan, JPMorgan memperkirakan EBITDA yang disesuaikan GOTO positif hingga Rp 8,2 triliun pada 2025.

Poin lain yang juga disorot dalam riset tersebut adalah optimisme JPMorgan bahwa manajemen yang baru dengan CEO Patrick Walujo dan Komisaris Agus Martowardojo akan mempercepat GOTO untuk mencapai profitabilitas dan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Pada beberapa kesempatan, Patrick Walujo selalu menegaskan untuk tidak lagi melakukan bakar uang secara berlebihan untuk mengejar pertumbuhan. Investor kawakan memilih pertumbuhan yang berkualitas demi neraca keuangan yang sehat dan fundamental kuat.

Kalau pun melakukan ekspansi untuk genjot volume transaksi, GoTo di bawah kemudi Patrick memilih strategi yang unik seperti memperkenalkan mode hemat di semua layanan. Inovasi ini memungkinkan GOTO melayani semua segmen dengan cara berbeda.   

"Kami percaya potensi upside akan didorong oleh kemampuan GOTO dalam mencetak EBITDA yang disesuaikan  impas pada 4Q23 yang dapat membuat konsensus merevisi ke atas outlook kinerja serta menghilangkan kekhawatiran investor soal likuiditas perusahaan" tulis JPMorgan dalam risetnya.

Alasan lain mengapa JPMorgan merekomendasikan saham GOTO adalah bobotnya yang besar. Menurut catatannya GOTO memiliki bobot sekitar 3,5% dari IHSG dan sekitar 5% dari indeks MSCI. Bobot ini menjadikan GOTO sebagai salah satu incaran para pengelola dana yang merilis produk investasi dengan underlying asset saham MSCI.

(*)

SHARE