GOTO Tengah Fokus Perkuat Fintech, Simak Target Harga Sahamnya
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) memangkas kerugian menjadi Rp2,7 triliun pada enam bulan pertama pada tahun ini.
IDXChannel - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) memangkas kerugian menjadi Rp2,7 triliun pada enam bulan pertama pada tahun ini. Capaian ini lebih baik bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang merugi Rp7,2 triliun.
Analis BRI Danareksa Sekuritas Niko Margaronis menilai, GOTO saat ini berupaya memperkuat ekosistem dengan tujuan memperluas peluang cross-selling. Diharapkan, EBITDA yang Disesuaikan bisa meningkat.
GOTO, kata Niko, tengah memperkuat segmen jasa keuangan lewat PT GoTo Financial (GTF). Hingga Juni 2024, nilai transaksi bruto (Gross Transaction Value atau GTV) dari GTF tumbuh 64,8 persen secara tahunan menjadi Rp56,2 triliun.
Niko melihat GOTO akan memaksimalkan segmen ini ke depan melalui program Buy Now Pay Later (BNPL) Gojek, pinjaman konsumer dan bisnis dari Gopay, hingga penetrasi lewat TikTok.
"GOTO telah bergeser dari fokus membidik titik impas pada tiga platform miliknya menuju rencana pertumbuhan, sebagai dampak dari dana yang lebih sedikit daripada pesaingnya," kata Niko lewat risetnya dikutip Rabu (28/8/2024).
Dia mencatat, GOTO mencoba mengakuisisi kembali pengguna lama lewat program Hemat, yang menghasilkan pertumbuhan pengguna sebesar 26 persen pada kuartal II-2024. Langkah tersebut menekan EBITDA yang Disesuaikan GOTO sebagai imbas dari kenaikan biaya akuisisi pengguna.
"Namun, manajemen memperkirakan EBITDA secara bulanan akan kembali positif di kuartal III-2024," katanya.
Namun, menurut Niko, rasio recurring cost to GTV yang turun pada kuartal II menunjukkan akuisisi pengguna tersebut gagal membuka potensi leverage dalam ekosistem perseroan.
Niko mempertahankan rating BUY pada saham GOTO namun dengan target harga yang lebih rendah di Rp90 per saham dari sebelumnya Rp120 per saham. Penurunan target harga ini sebagai dampak dari perhitungan ulang dari metode Price to Share (P/S) menjadi Discounted Cash Flow (DCF). Saat ini, harga saham GOTO bertengger di level Rp52.
Dia memperkirakan, pendapatan bersih GOTO sepanjang 2024 akan mencapai Rp15,3 triliun dengan kerugian bersih Rp2,49 triliun. Bisnis GOTO dinilainya masih berisiko, terutama dari persaingan di industri e-commerce yang ditambah dengan perginya investor awal.
(Rahmat Fiansyah)