MARKET NEWS

Gudang Garam (GGRM) Bikin Anak Usaha Baru demi Garap Tol Kediri-Tulungagung

Fiki Ariyanti 14/02/2024 14:02 WIB

PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan PT Suryaduta Investama mendirikan anak usaha baru bernama PT Surya Sapta Agung Tol (SSAT). 

Gudang Garam (GGRM) Bikin Anak Usaha Baru demi Garap Tol Kediri-Tulungagung (Foto MNC Media)

IDXChannel - Emiten rokok, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan PT Suryaduta Investama mendirikan anak usaha baru bernama PT Surya Sapta Agung Tol (SSAT). 

Suryaduta Investama merupakan pemegang saham pada GGRM sebanyak 1,33 miliar atau menguasai 69,29 persen. 

SSAT berbasis di Kediri, Jawa Timur dan mengantongi akta pendirian Nomor 2 tanggal 12 Februari 2024. Selain itu, telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasar Keputusan No. AHU-0011836.AH.01.01.Tahun 2024. 

Dalam pengumuman perseroan yang diteken dua direktur GGRM, yakni Heru Budiman dan Istata T. Siddharta di Keterbukaan Informasi BEI, Rabu (14/2/2024), disebutkan modal dasar pendirian SSAT sebesar Rp3,5 triliun. Terbagi atas 3,5 juta saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp1 juta. 

Kemudian modal ditempatkan disetor sebesar Rp2 triliun, yang terdiri dari 2 juta saham. 

Sementara struktur kepemilikan saham pada SSAT, yakni GGRM mengambil bagian saham 1.999.999 saham atau 99,9 persen yang setara dengan Rp1,99 triliun. Sedangkan Suryaduta Investama memiliki satu saham atau setara Rp1 juta. 

Garap Tol Kediri-Tulungagung

Pendirian Surya Sapta Agung Tol untuk memenuhi ketentuan Surat Penetapan Menteri PUPR perihal Penetapan Pemenang pada Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol Kediri-Tulungagung. Di mana sebagai pemenang lelang jalan tol tersebut, perseroan wajib mendirikan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). 

Maksud dan tujuan didirikan SSAT adalah untuk menjalankan kegiatan usaha sebagai BUJT yang meliputi aktivitas jalan tol, konstruksi bangunan sipil jalan, termasuk kegiatan penunjang pembangunan, peningkatan, pemeliharaan konstruksi pagar atau tembok penahan jalan, konstruksi bangunan sipil jembatan, jalan layang, fly over, dan underpass. 

Manajemen menegaskan, pendirian SSAT sebagai BUJT dalam rangka pembangunan proyek jalan tol Kediri-Tulungagung, tidak memiliki dampak terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan. 

Dari data RTI Business, saham GGRM melemah 0,25 persen ke 19.900 pada penutupan perdagangan kemarin (13/2). Nilai transaksi saham emiten milik konglomerat Susilo Wonowidjojo itu mencapai Rp7,48 miliar dengan volume sebanyak 375,30 ribu saham dan frekuensi 851 kali.

(FAY)

SHARE