MARKET NEWS

Guna Timur Raya (TRUK) Rugi Rp4,92 Miliar, Pastikan Tak PHK Karyawan

Dinar Fitra Maghiszha 14/07/2022 14:12 WIB

PT Guna Timur Raya Tbk (TRUK) membukukan rugi bersih pada tahun lalu. Meski begitu, perseroan tak akan PHK karyawannya.

Guna Timur Raya (TRUK) Rugi Rp4,92 Miliar, Pastikan Tak PHK Karyawan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Guna Timur Raya Tbk (TRUK) membukukan rugi bersih pada tahun lalu. Meski begitu, perseroan tak akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya.

Berdasarkan laporan keuangan 2021, emiten jasa pengangkutan itu membukukan rugi bersih sebesar Rp4,92 miliar. Meski begitu, jumlah kerugian menyusut 46,67% dibandingkan posisi rugi tahun 2021 sebesar Rp9,24 miliar.

"Perseroan berkomitmen untuk tetap memberikan hak-hak karyawan, memberikan gaji penuh dan tidak melakukan PHK kepada karyawan di masa pandemi," kata Direktur Utama TRUK, Budi Gunawan, dalam paparan publik, dikutip Kamis (14/7/2022).

Budi menyatakan pemenuhan hak pekerja dapat menstimulasi pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat di tengah pandemi.

Diketahui, kerugian TRUK tahun lalu disebabkan oleh beban usaha yang membengkak tipis dari Rp8,78 miliar menjadi Rp8,79 miliar. Ini terjadi meskipun laba bruto perseroan tumbuh dari semula Rp2,63 miliar menjadi Rp5,16 miliar.

Segmen beban yang mengalami kenaikan pada tahun 2021 adalah gaji dan tunjangan yang menyerap pengeluaran total sebesar Rp4,20 miliar, dari tahun 2020 senilai Rp3,96 miliar.

Beban kantor perseroan juga bertambah menjadi Rp1,18 miliar, meskipun biaya katering dan makanan karyawan menyusut menjadi Rp814,81 juta dari semula Rp872,50 juta. Sedangkan sebagian beban lain mengalami penurunan.

"Selama pandemi berlangsung perseroan tetap menjaga hak-hak karyawan, terbukti tidak ada pemutusan hubungan kerja dan tidak ada pemotongan gaji bagi karyawan perseroan," jelas Budi.

Adapun, performa kuartal I-2022 menunjukkan TRUK mampu memangkas kerugian menjadi Rp296,00 juta, dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp903,64 juta.

Salah satu faktornya yaitu penurunan beban langsung dan beban usaha. Selain itu, perseroan mampu membukukan pendapatan sebesar Rp10,08 miliar selama tiga bulan pertama.

(FRI)

SHARE