MARKET NEWS

Hadapi Tantangan Industri Penyiaran, NETV Fokus Lakukan Ini

taufan sukma 08/06/2024 16:03 WIB

NETV telah menetapkan sejumlah prioritas strategis untuk dapat beradaptasi, bertahan dan maju di masa mendatang.

Hadapi Tantangan Industri Penyiaran, NETV Fokus Lakukan Ini (foto: MNC media)

IDXChannel - PT Net Visi Media Tbk (NETV) mengakui bahwa tantangan di industri penyiaran Tanah Air saat ini cukup besar dan dinamis.

Karenanya, induk usaha media televisi nasional NET TV tersebut telah menyiapkan strategi adaptasi terkait pengembangan usaha segmentasi audiens dan konten kreatif guna menghadapi tantangan tersebut.

"Perusahaan tetap berfokus pada komitmen menghadirkan konten yang berkualitas, menjaga tingkat efisiensi dan produktivitas biaya, serta terus membangun kemampuan adaptasi terhadap peluang dan tantangan era digital. Hal itu guna memberikan nilai tambah jangka panjang kepada seluruh pemangku kepentingan," ujar Chief Executive Officer NETV, Deddy Hariyanto, dalam keterangan resminya, Jumat (7/6/2024).

Menyikapi dinamika dan tantangan yang menghadang tersebut, menurut Deddy, pihaknya telah menetapkan sejumlah prioritas strategis untuk dapat beradaptasi, bertahan dan maju di masa mendatang.

Beberapa prioritas tersebut, di antaranya, adalah dengan berupaya terus memperluas pangsa pasar pemirsa televisi dengan menargetkan pemirsa keluarga dan wanita yang merupakan segmen mayoritas pemirsa televisi.

Upaya tersebut dilakukan dengan menyajikan konten program yang sesuai dan diminati oleh dengan target pemirsa tersebut.

Selanjutnya, NETV juga menerapkan strategi kehati-hatian dalam pengelolaan biaya di tengah kondisi perekonomian dan industri yang masih cukup bergejolak.

"Dengan menerapkan efisiensi ketat dalam tingkat biaya siaran dan akuisisi konten, selama 2023 perseroan dapat terus menekan biaya operasional," tutur Deddy.

Ke depan, dikatakan Deddy, pihaknya akan terus meninjau secara berkala strategi efisiensi biaya rendah dengan memperhatikan peluang perbaikan kondisi ekonomi dan industri yang lebih stabil, supaya tidak berimbas pada peluang pertumbuhan yang berkelanjutan dalam jangka panjang.

"Menghadapi defisiensi modal yang masih dialami pada 2023, perseroan berupaya melakukan berbagai langkah antisipatif, antara lain membangun kemitraan strategis, serta dukungan positif dari pemegang saham," ungkap Deddy.

Di lain pihak, untuk menyikapi migrasi industri penyiaran televisi dari analog ke digital, NETV juga disebut Deddy telah menjalin kerja sama dengan penyelenggara jasa multiplexing demi meminimalkan kebutuhan investasi modal.

Selain itu, Perseroan juga mengalokasikan sumber daya untuk pengembangan platform digital OTT NETVERSE yang selama ini konsisten menunjukkan tingkat pertumbuhan pelanggan yang positif dan tingkat engagement yang baik.

"Langkah ini merupakan langkah strategis jangka panjang guna memanfaatkan peluang pertumbuhan di ranah media digital di masa datang. Dalam berbagai upaya strategis tersebut, komitmen atas kualitas isi konten tetap menjadi nilai dasar atau value yang terus kami pertahankan," papar Deddy.

Google e-Conomy 2023 melaporkan bahwa Gross Market Value (GMV) ekonomi digital Indonesia mengalami perlambatan pertumbuhan dari 20 persen year on year (yoy) pada 2022 menjadi 8 persen (yoy) pada 2023.

"Industri penyiaran televisi perlu melalui masa peralihan menuju sistem penyiaran digital, yang membutuhkan waktu untuk dapat sepenuhnya diterima masyarakat," urai Deddy.

Seiring dengan itu, pendapatan industri periklanan televisi juga melambat, yang mana pendapatan perseroan pada 2023 senilai Rp235,75 miliar, atau menurun dibandingkan capaian 2022 yang senilai Rp438,68 miliar.

Kenaikan atas biaya di luar operasional yang bersifat one-off, termasuk biaya penghapusan persediaan, penghapusan uang muka aset tidak lancar dan uang muka investasi tersebut di atas, serta beban keuangan berjalan, berkontribusi atas kenaikan rugi bersih perusahaan di tahun 2023 menjadi sebesar Rp634,32 miliar.

"Menghadapi kondisi penuh tantangan, perusahaan menerapkan berbagai upaya untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada untuk dapat bertahan dengan tetap menjaga komitmen atas kualitas konten siaran," tegas Deddy. (TSA)

SHARE