Harga Batu Bara Tergelincir 0,28 Persen ke USD251 per Ton
Setelah menguat dalam beberapa hari terakhir, harga batu bara di pasar internasional tergelincir 0,28 persen di USD251,35 per ton.
IDXChannel - Setelah menguat dalam beberapa hari terakhir, harga batu bara di pasar internasional tergelincir 0,28 persen di USD251,35 per ton.
Data Ice Newcastle Jumat (1/4/2022) pukul 13:59 WIB menunjukkan harga batu bara Mei 2022 tergelincir -0,28 persen di USD251,35 per ton, menambah penurunan lima hari terakhir sebanyak -5,98 persen.
Batu bara Juni 2022 turun -0,14 persen di USD243,60 per ton, memperbanyak loss lima hari sebesar -6,02 persen.
Penurunan harga batu bara sejalan juga dengan jatuhnya harga komoditas tambang lain baik energi hingga logam. Harga tembaga juga merosot akibat meningkatkan kekhawatiran atas aktivitas industri logam di China merosot, ditambah dolar Amerika Serikat yang sedang dalam tren menguat.
Kebutuhan pemakaian batu bara tampak meningkat di tengah kampanye menentang penggunaan energi fosil. Sebuah pembangkit listrik besar di Belanda, belakangan mengumumkan akan mempertahankan pembangkit listrik tenaga batu bara di Rotterdam dalam waktu yang lebih lama dari rencana sebelumnya.
Onyx Power mengubah rencana mereka yang pada awalnya ingin menutup pabrik mereka dengan imbalan subsidi sebesar USD235,7 juta.
"Saya sangat kecewa dengan keputusan ini, ini buruk bagi iklim," kata Menteri Iklim Belanda Rob Jetten dalam sebuah surat kepada parlemen, dilansir Reuters, Jumat (1/4/2022).
Salah satu produsen utama batu bara, Indonesia baru saja mengumumkan harga patokan ekspor (HPE) produk pertambangan periode April 2022.
Produk pertambangan yang mengalami kenaikan harga rata-rata pada periode April 2022 adalah konsentrat tembaga (Cu ≥ 15 persen) dengan harga rata-rata sebesar USD 3.629,42/WE atau naik sebesar 3,84 persen, konsentrat besi (hematit, magnetit) (Fe ≥ 62 persen dan ≤ 1 persen TiO2) dengan harga rata-rata sebesar USD 127,90/WE atau naik sebesar 3,30 persen.
Selanjutnya, konsentrat besi laterit (gutit, hematit, magnetit) dengan kadar (Fe ≥ 50 persen dan (Al2O3 + SiO2) ≥ 10 persen) dengan harga rata-rata sebesar USD
65,36/WE atau naik sebesar 3,30 persen, konsentrat timbal (Pb ≥ 56 persen) dengan harga rata-rata sebesar USD 988,50/WE atau naik sebesar 2,73 persen, konsentrat seng (Zn ≥ 51 persen) dengan harga rata-rata sebesar USD 1.116,82/WE atau naik sebesar 17,46 persen.
Kemudian konsentrat pasir besi (lamela magnetitilmenit) (Fe ≥ 56 persen) dengan harga rata-rata sebesar USD 76,37/WE atau naik sebesar 3,30 persen, konsentrat ilmenit (TiO2 ≥ 45 persen) dengan harga rata-rata sebesar USD 502,48/WE atau naik sebesar 2,16 persen, konsentrat rutil (TiO2 ≥ 90 persen) dengan harga rata-rata sebesar USD 1.523,48/WE atau naik sebesar 2,32 persen.
Adapun bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite) (Al2O3 ≥ 42 persen) memiliki harga rata-rata sebesar USD 47,03/WE atau naik sebesar 10,35 persen.
Sedangkan untuk konsentrat mangan (Mn ≥ 49 persen) dengan harga rata-rata USD 221,68/WE dan pellet konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 54 persen) dengan harga rata-rata USD 117,98/WE tetap tidak mengalami perubahan. (RAMA)