Harga CPO Malaysia Jatuh 3 Persen, Ini Pemicunya
Technical Analyst Reuters, Wang Tao, memprediksi harga CPO dapat anjlok lebih dalam hingga 200 ringgit lebih.
IDXChannel - Harga minyak sawit mentah (CPO) di bursa berjangka Malaysia mengalami tekanan lebih dari 3% pada perdagangan Rabu (7/9/2022) yang dipicu ekspektasi kenaikan pasokan, sekaligus sentimen pembatasan Covid-19 di China yang mengancam permintaan.
Data perdagangan Bursa Malaysia Derivatives Berhad (BMD) hingga pukul 12:03 WIB menunjukkan kontrak minyak sawit acuan untuk pengiriman November di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 3,34%, menjadi MYR3.670 ringgit per ton, memperpanjang penurunan sejak sesi sebelumnya.
Technical Analyst Reuters, Wang Tao, memprediksi harga CPO dapat anjlok lebih dalam hingga 200 ringgit lebih.
"Bisa di kisaran RM3.489-3.598 ringgit per ton," kata Wang Tao, dilansir Reuters, Rab (7/9/2022).
Dari bursa Dalian China, harga minyak kedelai juga turun 3,1%, sementara kontrak CPOnya ikut anjlok 2,5%. Sedangkan harga kedelai di Chicago Board of Trade turun 2%.
Jajak pendapat Reuters menjelang pengumuman data Dewan Minyak Sawit Malaysia mematok lonjakan persediaan menjadi 2,03 juta ton. Hal inj disebabkan karena adanya peningkatan produksi seiring lonjakan permintaan global.
Sementara itu, pembatasan mobilitas di China membuat harga minyak mentah turun, karena Beijing merupakan konsumen terbesar dunia. Saat harga minyak tertekan, dapat berpengaruh juga terhadap pergerakan harga CPO, mengingat komoditas ini dapat digunakan sebagai bahan baku biodiesel. (NIA)