MARKET NEWS

Harga CPO Naik Tajam 5 Persen dalam Tiga Hari

TIM RISET IDX CHANNEL 20/09/2024 13:20 WIB

Harga minyak sawit di Bursa Malaysia Derivatives kembali menguat pada perdagangan Jumat (20/9/2024), didorong oleh kenaikan harga minyak nabati saingan.

Harga CPO Naik Tajam 5 Persen dalam Tiga Hari. (Foto: Reuters)

IDXChannel - Harga minyak sawit di Bursa Malaysia Derivatives kembali menguat pada perdagangan Jumat (20/9/2024), didorong oleh kenaikan harga minyak nabati saingan di pasar Dalian dan Chicago Board of Trade (CBOT).

Menurut data pasar, pukul 13.10 WIB, kontrak berjangka (futures) CPO naik 1,01 persen secara harian ke level MYR3.918 per ton.

Harga CPO mencatat kenaikan untuk hari ketiga berturut-turut sekaligus pulih dari level terendah dalam sebulan.

Selama tiga hari terakhir, kenaikan harga CPO mencapai 5,35 persen.

Sementara, kontrak CPO menuju kenaikan mingguan pertama dalam tiga pekan belakangan, naik sekitar 2,7 persen sejauh ini, didukung oleh spekulasi bahwa produksi akan lebih rendah akibat cuaca kering.

Mengutip Tradingeconomics, asosiasi penggilingan mencatat bahwa produksi selama 1-15 September turun 4,0 persen dibandingkan periode yang sama pada Agustus.

Di Indonesia, yang notabene eksportir minyak sawit terbesar, pemerintah akan menerapkan kebijakan pungutan bulanan baru, di mana produk olahan yang lebih lanjut akan dikenakan tarif yang lebih rendah.

Sementara, harga minyak mentah mencatat kenaikan mingguan kedua berturut-turut, seiring dengan rencana kilang-kilang di AS untuk melakukan periode perawatan teringan dalam tiga tahun terakhir, yang diperkirakan akan mendorong permintaan dalam beberapa bulan mendatang.

Namun, penguatan ringgit Malaysia membatasi sentimen positif ini, ditambah dengan kebijakan India, pembeli terbesar minyak sawit, yang menaikkan bea masuk dasar untuk minyak nabati mentah dan olahan sebesar 20 poin persentase menjadi 27,5 persen mulai 14 September.

Menurut Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOC), harga minyak sawit mentah diperkirakan akan tetap stabil bulan ini, karena penguatan ringgit mengimbangi pasokan yang lebih ketat dan ekspor yang stagnan ke tujuan utama.

MPOC menambahkan, harga diperkirakan akan bergerak di kisaran MYR3.850 hingga MYR4.050 per metrik ton sepanjang September.

Sementara itu, konsumsi minyak nabati di India diprediksi tumbuh 2 persen-3 persen, meskipun ada kenaikan bea masuk, karena harga minyak goreng tetap terjangkau. (Aldo Fernando)

SHARE