MARKET NEWS

Harga Emas Cetak Rekor, Melesat 2,5 Persen Sepekan

TIM RISET IDX CHANNEL 28/09/2025 10:00 WIB

Harga emas menguat pada Jumat (26/9/2025) setelah data inflasi Amerika Serikat (AS) sesuai perkiraan.

Harga Emas Cetak Rekor, Melesat 2,5 Persen Sepekan. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga emas menguat pada Jumat (26/9/2025) setelah data inflasi Amerika Serikat (AS) sesuai perkiraan, memperkuat keyakinan bahwa Federal Reserve (The Fed) akan melanjutkan pemangkasan suku bunga tahun ini.

Harga emas spot (XAU/USD) naik 0,28 persen menjadi USD3.759,86 per ons, setelah sempat menyentuh rekor USD3.790,82 awal pekan ini. Sepanjang pekan, logam mulia ini sudah naik sekitar 2 persen.

“Data PCE bulanan sesuai ekspektasi, meski pendapatan dan belanja pribadi sedikit di atas perkiraan. Tidak ada dari data ini yang menghalangi The Fed melanjutkan pemangkasan suku bunga secara hati-hati pada pertemuan Oktober,” kata trader logam independen, Tai Wong, dikutip Reuters.

Data menunjukkan Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS naik 2,7 persen secara tahunan pada Agustus, sesuai perkiraan ekonom dalam jajak pendapat Reuters. Investor kini memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga pada Oktober mencapai 88 persen dan 65 persen untuk Desember, menurut CME FedWatch Tool.

Pasar juga menantikan pernyataan Presiden The Fed Richmond Thomas Barkin dan Wakil Ketua The Fed Michelle Bowman pada hari yang sama untuk petunjuk sikap bank sentral. Emas sebagai aset lindung nilai tradisional umumnya diuntungkan oleh penurunan suku bunga.

Di sisi perdagangan, Presiden AS Donald Trump mengumumkan putaran baru tarif impor obat-obatan, truk, dan furnitur yang berlaku 1 Oktober.

Di antara logam mulia lainnya, harga perak spot naik 2,6 persen menjadi USD46,41 per ons, menembus level tertinggi lebih dari 14 tahun.

Palladium menguat 2,8 persen ke USD1.284,77, membukukan kenaikan mingguan, sedangkan platinum naik 2,5 persen menjadi USD1.568,21, tertinggi dalam lebih dari 12 tahun.

Analis dan pelaku pasar mencatat perak dan platinum mulai menarik minat seiring harga emas yang tinggi, sehingga investor beralih ke alternatif yang lebih terjangkau.

“Janji Presiden China Xi Jinping untuk memangkas emisi karbon bersih sebesar 7–10 persen pada 2035 juga mendorong pembelian perak yang digunakan dalam sel surya,” ujar Wong.

Ia menambahkan sentimen makin positif setelah Freeport mengumumkan force majeure di tambang tembaga Grasberg. (Aldo Fernando)

>
SHARE