Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi Disetir Pelemahan Data Ekonomi AS
Harga emas dunia naik ke rekor tertingginya, didukung pelemahan data ekonomi Amerika Serikat (AS).
IDXChannel - Harga emas dunia naik ke rekor tertingginya, didukung pelemahan data ekonomi Amerika Serikat (AS). Selain itu, komentar pejabat Federal Reserve memicu ekspektasi penurunan suku bunga pada awal tahun depan.
Logam mulia naik sebanyak 3,1% menjadi USD2,135.02 per ounce di awal perdagangan Senin ini (4/12), seperti dikutip dari Bloomberg. Angka tersebut melampaui angka tertinggi sepanjang masa yang tercatat pada 7 Agustus 2020 di tengah pandemi.
Gubernur The Fed, Jerome Powell berusaha untuk melawan ekspektasi investor yang semakin besar terhadap penurunan suku bunga pada paruh pertama 2024. Namun Wall Street meresponsnya dengan melakukan penguatan dua kali lipat pada Jumat lalu (1/12), meskipun Powell memperingatkan bahwa "terlalu dini untuk menyimpulkan dengan keyakinan bahwa kita telah mencapai sikap yang cukup membatasi, atau berspekulasi mengenai kapan kebijakan akan dilonggarkan."
Pasar kini memproyeksikan penurunan suku bunga The Fed di Mei. Emas batangan berjangka di Comex mencapai rekor baru setelah komentar Powell.
Harga emas telah pulih dan naik tajam dari kemerosotannya pada akhir September, ketika emas berada di bawah tekanan karena ekspektasi suku bunga jangka panjang yang lebih tinggi, yang berdampak negatif terhadap harga emas.
Harga emas mulai menguat setelah dimulainya konflik Israel-Hamas pada awal Oktober yang memicu gelombang pembelian aset safe haven.
Sejak itu, harga emas juga didukung penurunan dolar AS dan imbal hasil treasury AS karena data AS menunjukkan perekonomian yang melambat, memperkuat ekspektasi akan perubahan cepat terhadap penurunan suku bunga oleh The Fed tahun depan.
(FAY)