Harga Emas Dunia Diprediksi Masih Akan Suram, Ini Biang Keroknya
Harga emas dunia diperkirakan masih akan melemah karena kebijakan pengetatan moneter dari sejumlah bank sentral di dunia.
IDXChannel - Harga emas dunia merosot ke level terendah sejak awal pandemi Covid-19. Terjebak dalam aksi jual yang luas setelah sejumlah bank sentral mengikuti langkah The Fed dalam menaikkan suku bunga acuan untuk mengendalikan laju inflasi.
Mengutip Bloomberg, Sabtu (24/9/2022), harga bullion tergelincir, ditutup hampir 20% di bawah tertinggi sepanjang masa yang dicapai pada Maret di tengah pelemahan komoditas hingga saham karena dolar AS naik ke rekor tertinggi.
Investor melepaskan aset berisiko untuk mendapatkan uang tunai setelah rencana ekonomi Inggris menggelorakan kembali kekhawatiran kenaikan suku bunga agresif oleh bank sentral yang dapat menyebabkan resesi.
"Pelemahan emas sangat mungkin untuk bertahan karena pengetatan moneter," kata Direktur di Commtrendz Risk Management Services, Gnanasekar Thiagarajan.
"Namun ketakutan resesi dan eskalasi apapun dalam konflik Rusia dan Ukraina dapat mendukung harga," sambungnya.
Bank-bank sentral di Swiss, Norwegia, dan Inggris mengikuti jejak The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga untuk mengekang kenaikan harga. Emas biasanya memiliki korelasi negatif dengan dolar dan kurs.
Arus dana keluar di bursa terus berlanjut dengan kepemilikan sekarang mendekati level terendah tahun ini. Aktivitas bisnis AS terkontraksi pada September untuk tiga bulan berturut-turut.
Harga emas di pasar spot turun 1,6% menjadi USD1.643,94 per ounce. Bullion untuk pengiriman Desember turun 1,5% menjadi USD1.655,60. Indeks dolar naik 1,3% ke rekor tertinggi. Perak, platinum, dan paladium semuanya jatuh. (FAY)