IDXChannel - Harga emas turun lebih dari 1,5% ke level terendah sejak April 2020 pada Jumat (23/9/2022) waktu New York.
Penurunan harga komoditas ini didorong reli dolar AS dan naiknya imbal hasil US Treasury setelah Federal Reserve (The Fed) mengadopsi sikap yang lebih agresif untuk mengendalikan lonjakan inflasi.
Melansir Reuters, harga emas di pasar spot turun 1,6% menjadi USD1,644,04 per ons setelah turun sebanyak 1,8% menjadi USD1,640.20 di awal sesi.
Sementara itu, emas berjangka AS menetap 1,5% lebih rendah pada USD1,655.60.
Logam mulia menuju penurunan mingguan kedua berturut-turut, turun sekitar 1,8% sejauh ini.
"Kami melihat kekuatan dolar tanpa henti di sini dan itu akan membuat emas tetap rentan dalam jangka pendek," kata Edward Moya, analis senior OANDA.
“Ekonomi jelas menuju resesi. Risiko hard landing meningkat dan ini terus mendorong arus masuk ke dolar, yang merupakan berita buruk bagi emas," imbuh dia.